Ketua Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Angraini mengatakan, sistem proporsional tertutup bukanlah jawaban dari masalah sistem Pemilu di Indonesia. Titi juga menyebut, proporsional tertutup hanya memperkuat hegemoni elit dan segelintir orang di dalam partai untuk mencapai kekuasaan.
Polemik pemilu sistem proporsional terbuka atau tertutup masih jadi pembicaraan. Titi Anggraini menegaskan pilihan sistem pemilu harus mengutamakan dan memperkuat kedaulatan rakyat.
Diketahui, sebanyak delapan partai politik menolak penerapan sistem proporsional tertutup di Pemilu 2024. Mereka menginginkan pemilu menggunakan sistem proporsional terbuka seperti diterapkan sejak era reformasi di Pemilu 2009, Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.