Kementan Berkomitmen Jaga Resiliensi Perkebunan Indonesia

Kementerian Pertanian menggelar Rakornas "Perbenihan Perkebunan 2023" di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/3/2023). Rapat itu bertujuan untuk menjaga resiliensi perkebunan Indonesia.
 
Kementan turut meminta dukungan berbagai stakeholder untuk terlibat dalam menjaga resiliensi perkebunan Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah dalam Rakornas kemarin. Dalam data kajian yang dipaparkannya, disebutkan 20-30% tanaman perkebunan saat ini rusak dan perlu peremajaan.
 
“Kita harus menyiapkan benih unggul, ini membutuhkan pendanaan yang besar,” tutur Dirjen Perkebunan Kementan Andi Nur Alamsyah.
 
Melalui pengoptimalan Bank Benih Perkebunan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS) diharapkan bisa mendorong distribusi perbenihan dan bisa membantu rehabilitasi serta peremajaan lahan.
 
Peluncuran aplikasi Bank Benih Perkebunan  dan penandatanganan MoU "Deklarasi Makassar" dilakukan semua pihak sebagai upaya percepatan kemudahan akses untuk para pekebun dalam menjaga resiliensi perkebunan nasional.
 
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun memberi arahan, agar sosialisasi penggunaan benih unggul, bersertifikat dan berlabel terus dilakukan. Tidak hanya untuk komoditas kelapa sawit, tetapi juga untuk komoditas perkebunan lainnya.

Melalui Rakornas kali ini, diharapkan target pengembangan kawasan perkebunan dapat tercapai, bisnis benih berjalan baik, kesejahteraan petani meningkat, dan devisa negara bisa meningkat.