Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat sopir angkutan kota di Lubuklinggau, Sumatera Selatan serentak menaikkan tarif tarif angkutan umum. Hal tersebut mereka lakukan agar ada keseimbangan antara biaya operasional, penghasilan dan harga Pertalite saat ini.
Salah seorang sopir angkutan kota yang beroperasi dari Terminal Kalimantan sampai Terminal Simpang Periuk, Kota Lubuklinggau, meyebut kenaikan tarif angkutan kota karena adanya kenaikan BBM bersubsidi khususnya Pertalite yang biasa digunakan mobil angkot. Setiap harinya, mobil angkot bisa menghabiskan 15-18 liter pertalite.
Meski belum ada tarif resmi yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan maupun pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda), para sopir mengaku kenaikan tarif dari Rp5 ribu menjadi Rp8 ribu ini dilakukan demi mencukupi biaya operasional dan kebutuhan sehari-hari mereka.