Keamanan pekerja yang tak diperhatikan hingga kesenjangan upah dengan tenaga kerja asing disebut sebagai penyebab kerusuhan di pabrik Smelter milik Tiongkok di Morowali, Sulawesi Tengah. LSM China Labor Watch di Amerika Serikat menyebut, para pekerja Tiongkok juga sebagai korban.
Kementerian Tenaga Kerja menyebut, kerusuhan di PT Gunbuster Nikel Industri (GNI) berakar dari akumulasi ketidakpuasan pekerja lokal.
“Ada ketidakpuasan dengan teman-teman pekerja ini apalagi sistim pekerja kontrak,” kata Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor.
Kericuhan yang terjadi 14 Januri 2023 itu menyebabkan satu pekerja lokal dan satu pekerja asal Tiongkok tewas. Atas peristiwa ini Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta mengutuk peristiwa ini.
LSM China Labor Watch yang bergerak di bidang hak pekerja pabrik Tiongkok mengungkap kericuhan berawal dari aksi protes serikat pekerja lokal atas sejumlah tuntutan termasuk peningkatan keamanan pekerja di Smelter yang tidak terpenuhi. Kesenjangan upah pekerja lokal disbanding pekerja Tiongkok diduga menjadi salah satu penyebab protes dari serikat.
Disisi lain China Labor Watch menyebut, upah pekerja Tiongkok ditahan dan dibayarkan setiap 3-5 bulan sekali tanpa tunjangan kesehatan. Analis memandang peristiwa ini sangat umum dilakukan perusahaan asal Tiongkok di negara asing.
