Kabut asap di Kota Sampit mengganggu jam masuk sekolah. (MGN/Akhmad Diannor)
Sampit: Dampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membuat kabut asap menyelimuti Kota Sampit.
Kabut asap pekat yang menyelimuti seluruh ruas jalan, mengganggu aktivitas di pagi hari dengan jarak pandang terbatas. Dinas pendidikan setempat, mengeluarkan surat keputusan bagi SD dan SMP, agar pihak sekolah menunda jam masuk sekolah selama satu jam pada Senin, 2 Oktober 2023.
Kabut asap pekat dampak kebakaran hutan dan lahan, muncul saat pagi hari hingga menurunnya jarak pandang. Pekatnya kabut asap tidak berlangsung lama dan akan menipis saat menjelang siang.
Kemunculan kabut asap dalam beberapa hari terakhir inilah yang membuat Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, mengeluarkan surat keputusan bagi SD dan SMP, untuk menunda waktu masuk sekolah selama satu jam, termasuk mundurnya jam belajar, bagi pelajar SMA yang berada dalam Kota Sampit. Sebelumnya jam masuk sekolah dimulai pukul 06.30 wib, namun kini mundur menjadi pukul 07.30 wib.
Seperti yang disampaikan Kepala SMP Negeri 2 Sampit, Abdurrahman, bahwa ditundanya jam masuk selama satu jam ini, sebab kabut asap ekstrem ini muncul disaat pagi hari.
"Kabut asap ekstrem pagi ini, sesuai surat edaran maka jam masuk sekolah ditunda selama satu jam. Pihak sekolah juga mewajibkan siswanya memakai masker saat berangkat ke sekolah, bagi mereka yang tidak bawa masker, pihak sekolah memberikan masker saat berada di lingkungan sekolah. Apabila kabut asap masih terjadi, sekolah akan memberlakukan pembelajaran lewat daring," ujar Kepala SMP Negeri 2 Sampit, Abdurrahman.
Sementara pekatnya kabut asap, untuk pelajar sekokah dasar, pihak sekolah memulangkan siswa didiknya, khawatir kabut asap, justru menganggu pada kesehatan siswa.
