NEWSTICKER

Tambang Emas di Zimbabwe Runtuh, 13 Orang Dikhawatirkan Tewas

Warga membantu misi penyelamatan penambang yang terjebak di sebuah tambang emas di Chegutu, Zimbabwe, 30 September 2023. (AP)

Tambang Emas di Zimbabwe Runtuh, 13 Orang Dikhawatirkan Tewas

Willy Haryono • 2 October 2023 12:35

Harare: Terowongan di sebuah tambang emas yang sudah tak lagi digunakan di Zimbabwe runtuh, dan dikhawatirkan menewaskan sekitar 13 orang, menurut keterangan Wakil Presiden Constantino Chiwenga pada Minggu, 1 Oktober 2023.

"Kami yakin kami telah kehilangan sekitar 13 orang dalam bencana tambang," kata Chiwenga dalam laporan di surat kabar milik pemerintah Zimbabwe, The Sunday Mail.

Insiden runtuhnya terowongan tambang terjadi pada hari Jumat lalu di kota Chegutu, sekitar 100 kilometer dari sebelah barat ibu kota Zimbabwe, Harare.

Chiwenga mengatakan 21 dari 34 penambang yang berada di bawah tanah saat kejadian telah diselamatkan. Delapan orang dipastikan tewas, tiga jenazah telah dikeluarkan dari tambang, dan lima lainnya sudah ditemukan namun belum dikeluarkan, kata Chiwenga. Lima orang tersebut diperkirakan sudah tewas.

Pernyataan Chiwenga disampaikan di pertemuan partai berkuasa ZANU-PF. Ia mengatakan insiden runtuhnya terowongan terjadi di sebuah tambang bekas milik Jerman yang tidak ditutup dengan benar, sehingga memungkinkan para penambang ilegal untuk mencari jalan masuk untuk mencari sisa-sisa emas.

Insiden runtuhnya tambang, sering kali melibatkan warga lokal, tradisional, kerap terjadi di Zimbabwe yang kaya akan emas, batu bara, dan berlian. Zimbabwe juga memiliki cadangan litium terbesar di Afrika, mineral yang banyak dicari di dunia terkait penggunaannya dalam baterai mobil listrik.

Taman nasional Zimbabwe, sejumlah tambang terbengkalai, sungai-sungai, dan bahkan beberapa kota di Zimbabwe kerap dipenuhi warga -- termasuk anak-anak -- yang mencari mineral berharga.

Pertambangan adalah salah satu dari sedikit kegiatan ekonomi yang masih berlangsung di Zimbabwe, negara yang mengalami penutupan industri, krisis mata uang, dan tingginya angka pengangguran sejak dua dekade terakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Willy Haryono)