- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Produksi Kedelai Lokal Digenjot untuk Tekan Impor
• 9 months agoMenteri Pertanian menempuh dua terobosan besar untuk mengurangi ketergantungan pada kedelai impor yakni dengan menyiapkan bibit kedelai unggul dan menetapkan harga beli kepada petani kedelai. Terobosan tersebut diharapkan mampu menjadikan kedelai sebagai primadona produk pertanian Indonesia.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, bahwa selama ini kedelai hanya menghasilkan 1,2-2 ton per hektar, sehingga pemerintah harus memperbaiki bibit kedelai menjadi yang lebih baik dengan target produksi 3-4 ton per hektar. Menurut Syahrul, rendahnya hasil panen menjadi alasan petani lokal beralih menanam jagung sehingga sebagian besar kebutuhan kedelai disokong impor.
"Impor memang harus dilakukan, tetapi sepanjang bisa ditanam maksimal maka tanam sebanyak-banyaknya dan beli yang ditanam oleh rakyat. Tentukan harganya agar rakyat dapat kembali tertarik," ujar Syahrul.
Petani kedelai di Gresik, Jawa Timur, menyambut baik rencana pemerintah membeli kedelai dengan harga untung. Keputusan ini dinilai akan memberi semangat bagi petani kedelai yang saat ini harganya sedang anjlok.
"Rencana ini bisa memberi semangat kepada teman-teman petani, itu yang kami tunggu-tunggu. Jadi kalau bisa pas panen itu harganya naik,' ujar salah satu petani.