Pengunjuk Rasa Tuntut Gencatan Senjata di Tengah Sidang Kongres AS

Menlu AS Antony Blinken dan Menhan AS Lloyd Austin pada Selasa 31 Oktober 2023 lalu hadir di depan Komite Alokasi Senat untuk memaparkan soal permintaan dana sebesar $106 miliar (Rp1.679 triliun) dari Presiden AS, Joe Biden, guna mendanai rencana ambisius bagi Ukraina, Israel, dan keamanan perbatasan AS. 

Saat sidang dimulai, barisan pengunjuk rasa anti-perang mengangkat tangan bercat merah -sebagai lambang lumuran darah- ke udara, lalu meneriakkan slogan-slogan seperti “Gencatan senjata sekarang!” “Lindungi anak-anak Gaza!” dan "Hentikan pendanaan genosida." 

Polisi Capitol kemudian para pengunjuk rasa dari ruangan karena mengganggu jalannya sidang.

Maskapai Penerbangan Lobi Biden untuk Gunakan Bahan Bakar Ethanol

Maskapai penerbangan dan perusahaan penerbangan besar AS bergabung dengan perusahaan etanol untuk mengirimkan surat kepada pemerintahan Biden. Hal ini untuk mendukung perubahan peraturan yang akan mempermudah bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) yang terbuat dari ethanol berbahan dasar jagung.

Joe Biden Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin Lepas Pantai Terbesar di AS

Pemerintahan Presiden Joe Biden menyetujui rencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai terbesar yang pernah ada di Amerika Serikat (AS), yang akan memberi energi pada ratusan ribu rumah dengan energi bersih.

Insiden Udara Picu Pengerahan Jet Tempur di Dekat Rumah Biden

Joe Biden dan Xi Jinping Diperkirakan Bertemu Bulan Depan di San Francisco

Joe Biden Dukung Genjatan Senjata Israel-Hamas

Presiden AS, Joe Biden dengan teguh mendukung Israel dan haknya untuk merespons dengan kekerasan, setelah terjadinya serangan kilat Hamas di awal bulan ini. 

Namun Ia dan pejabat pemerintah lainnya semakin blak-blakan dalam beberapa hari terakhir mengenai perlunya melindungi warga sipil serta meminimalisasi risiko bagi orang-orang yang tidak bersalah. Biden menekankan bahwa warga Israel dan Palestina sama-sama punya hak hidup berdampingan secara damai. 

Kekhawatiran mengenai warga sipil ini difokuskan di di Gaza, di  mana jutaan orang kekurangan akses terhadap makanan, air dan obat-obatan, dan di saat bantuan kemanusiaan relatif lamban dalam memasuki wilayah terkepung tersebut.

Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi terhadap warga Palestina.

Biden Kecam Aksi Keji Warga Israel Serang Penduduk Tepi Barat

Biden Ragukan Angka Kematian Warga Palestina Versi Kementerian Kesehatan Gaza

Joe Biden Siap Berunding Genjatan Senjata Israel-Hamas

Dilansir AFP, Presiden AS Joe Biden mengatakan di Gedung Putih bahwa pihaknya siap melakukan diskusi apapun soal gencatan senjata Israel-Hamas. Asalkan Hamas membebaskan semua sandera yang ditawan sejak serangan ke Israel dimulai pada 7 Oktober 2023 silam. 

Biden juga mengaku sempat melakukan percakapan telepon dengan Paus Fransiskus pada Minggu, 22 Oktober 2023. Percakapan itu dilakukan untuk membahas tentang konflik Israel-Hamas dan situasi kemanusiaan di Gaza. 

Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza sebagai bentuk pembalasan. Belakangan ini, Israel berencana melancarkan serangan darat ke Gaza.

Biden Tunjuk Kamala Shirin Lakhdhir sebagai Calon Dubes AS untuk Indonesia

Biden Bela Israel soal Ledakan Mematikan di Rumah Sakit Gaza

Setelah serangan kelompok militan Hamas 7 Oktober lalu meningkat menjadi perang terbuka dengan Israel, Presiden AS Joe Biden tiba Tel Aviv pada Rabu 18 Oktober 2023. Kedatangan Biden ini untuk menunjukkan dukungan kepada Israel. 

Biden tampaknya memihak Israel, yang menyangkal bertanggung jawab atas ledakan besar di sebuah rumah sakit di Gaza. 

Seperti diketahui, ledakan besar yang mengguncang RS Al-Ahli di Gaza pada Selasa malam telah mengakibatkan kerusakan parah dan menewaskan ratusan orang, serta memicu protes di seluruh kawasan dan membatalkan pertemuan puncak Biden dengan para pemimpin regional. 

Setibanya di Tel Aviv untuk menunjukkan dukungan kepada PM Israel Benjamin Netanyahu. Presiden AS Joe Biden mengatakan dia 'sangat sedih dan marah' atas ledakan rumah sakit tersebut. 

Biden juga mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang Ia terima, ledakan tersebut diakibatkan oleh roket yang ditembakkan oleh kelompok teroris di Gaza.

Biden Tegaskan AS Punya Kewajiban Bantu Israel dan Ukraina

Joe Biden Sebut Bukan Israel Penyerang Rumah Sakit Gaza

Joe Biden Batal Mampir ke Yordania Usai Penyerangan RS Gaza

Biden Bakal Kunjungi Israel di Tengah Serangan ke Gaza

Biden Tegaskan Perlu Adanya Jalan Menuju Pembentukan Negara Palestina

Hamas Desak Biden Tunjukkan Bukti Pejuangnya Lakukan Pemenggalan Anak-anak

PM Israel Sebut Serangan Hamas Lebih Parah dari ISIS

Biden Bandingkan Serangan Hamas terhadap Israel dengan Kebrutalan ISIS

Amerika Serikat Beri Dukungan Kuat untuk Israel

Washington: Serangan kejutan dari kelompok pejuang Palestina Hamas terhadap militer Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023, disebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebagai sesuatu yang "tidak masuk akal" dan "memilukan," serta "tidak bisa dibenarkan." Ia pun menegaskan kembali dukungan "kuat" AS terhadap Israel.

Serangan tersebut telah menewaskan ratusan warga Israel dan melukai banyak lainnya. Sementara korban tewas dan luka di sisi Hamas, kelompok penguasa Jalur Gaza, belum dapat ditentukan.

"Seiring berkembangnya situasi ini, kami menegaskan bahwa Amerika Serikat akan selalu mendukung negara Israel," tegas Biden, mengutip dari laman voanews.com, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Biden mengatakan dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait situasi terkini. Ia juga telah melakukan kontak dengan Raja Yordania dan sejumlah pejabat tinggi keamanan nasional AS.

"Kami siap menawarkan segala dukungan yang sesuai kepada pemerintah dan rakyat Israel," tutur Biden.

"Terorisme tidak pernah bisa dibenarkan. Israel mempunyai hak untuk membela diri dan rakyatnya. Amerika Serikat memperingatkan agar tidak ada pihak lain yang memusuhi Israel berusaha mencari keuntungan dalam situasi ini. Dukungan pemerintahan AS terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tidak tergoyahkan," ungkapnya.

Dalam panggilan telepon pada Sabtu malam dengan awak media, seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan bahwa Gedung Putih telah berinteraksi sepanjang hari dengan jajaran pejabat atau pemimpin tinggi, termasuk mereka yang berasal dari Otoritas Palestina (PA), Turki, Mesir, Arab Saudi, Jerman, Inggris, dan Italia.

Serangan yang dilakukan Hamas pada hari Sabtu kemarin menghasilkan momen kesepakatan yang jarang terjadi di antara para politisi AS, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik.

Biden Tegaskan Dukungan untuk Israel yang Sedang Berperang Melawan Hamas

Biden Ikut Bangun Tembok Cegah Imigrasi Ilegal

Biden Khawatir Bantuan ke Ukraina Bisa Terpengaruh Akibat Kekacauan DPR AS

Hunter Biden Mengaku Tak Bersalah atas 3 Tuduhan Kepemilikan Senjata

Pemerintah AS Terhindar dari Shutdown Parsial

Pembahasan RUU Anggaran Mandek, Pemerintahan AS Terancam Tutup Lagi

Pemerintah Amerika Serikat bakal kehabisan uang dan terancam ditutup sementara pada 1 Oktober 2023. Ancaman government shutdown di Amerika Serikat ini sudah terjadi empat kali dalam kurun waktu sepuluh tahun.

Saat ini Pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin oleh Joe Biden dari Partai Demokrat dan DPR Amerika Serikat yang dipimpin Kevin McCarthy dari Partai Republik belum mencapai kesepakatan soal rancangan undang-undang anggaran.

Ancaman shutdown muncul akibat anggota DPR dari Partai Republik menginginkan undang-undang yang lebih ketat untuk menghentikan imigran di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Mereka juga menolak kesepakatan RUU Anggaran senilai USD1,59 triliun yang dinegosiasikan dengan Biden pada Mei lalu.

Bahkan kelompok garis keras dari Partai Republik mengancam akan memecat McCarthy jika Rancangan Undang-Undang Anggaran tetap disahkan.

Jika government shutdown terjadi di Amerika Serikat, maka ratusan ribu pekerja Federal akan dirumahkan. Sejumlah layanan pemerintah ke masyarakat juga akan ditangguhkan.

Biden Janjikan Kucuran Dana Tambahan untuk Negara Kepulauan Pasifik

Joe Biden Bantu Generasi Muda Dapatkan Pekerjaan

Joe Biden Paham Mengapa Lawan Politik Kerap Angkat Faktor Usia

Biden Buka Suara Soal Pembebasan 5 Warga AS dari Iran

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengonfirmasi pembebasan lima warganya dari Iran. Ia juga memberikan sanksi baru terhadap mantan presiden Iran dan badan intelijen negara tersebut