Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji Siap Menghantui Bioskop Tanah Air

Karya Sineas Tanah Air yakni film Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji. Cerita di film ini terinspirasi dari sosok makhluk dalam mitologi Jawa yang dikenal sebagai makhluk gaib yang dijadikan khodam untuk pesugihan.

Film ini dibintangi aktris Aghniny Haque dan aktor Jordy Pranata. Film ini menceritakan tentang perawat bernama Asha yang baru kehilangan ibu tercintanya karena baru kehilangan ibu tercintanya karena sakit.

Meski sulit menerima takdir pahit tersebut, Asha tetap melanjutkan hidup dengan bekerja di home care untuk pasien lansia.

Salah satu pasien yang dirawatnya ternyata menderita penyakit misterius. Bahkan sejak merawat pasien tersebut, hidup Asha mulai dihantui teror.

Dalam kondisi tertekan dan penuh ketakutan, Asha akhirnya meminta bantuan temannya Rama yang diperankan Jordy Pranata.

Seiring berjalannya waktu, mereka justru terjebak ritual sesat pengikut Kajiman. Sosok ghaib dari mitologi Jawa. Yang membuat film ini kian menarik adalah adanya unsur tradisi dalam budaya Jawa seperti primbon sehingga menambah kesan negeri dalam film ini. 

Daftar 5 Film Bioskop yang Bakal Tayang Mei 2023, Catat Tanggalnya

Top 5 Film Bergenre Pendidikan ala Showbiz

Serial Komedi Klub Kecanduan Mantan Tayang di Netflix

Netflix kembali mengeluarkan serial film komedi Indonesia yang diangkat dari podcast. Film berjudul Klub Kecanduan Mantan sudah tayang sejak 20 April lalu.

Film bergenre komedi itu menceritakan tentang lima orang sahabat. Masing-masing memiliki kisah cinta yang kandas di tengah jalan. 

Menghadapi kesulitan yang sama, lima orang dengan karakter unik itu akan berjuang untuk melupakan para mantan kekasihnya. Film itu dinilai selaras dengan kehidupan muda-mudi di Indonesia.

Cerita Keseruan Para Pemain Series Sajadah Panjang: Sujud dalam Doa

Sajadah Panjang: Sujud dalam Doa adalah serial web Indonesia produksi +62 Creative yang ditayangkan perdana 25 Maret 2023 di Vidio. Serial ini disutradarai oleh Sondang Pratama dan dibintangi oleh Cut Mini, Donny Alamsyah, Arbani Yasiz dan Fay Nabilah. Episode baru serial ini tayang setiap Sabtu. 

Kini Fay Nabila hanya menghabiskan waktu untuk bermain sebagai aktris di seni peran dan mulai fokus kepada yang ia suka, di luar image-nya sebagai penari pada saat itu. Aktris bernama lengkap Fay Nabila Rizka Alexander dipasangkan oleh Arbani Yasiz sebagai sepasang kekasih.

Fay Nabila dan Arbani Yasiz adalah sepasang kekasih yang harus LDR karena Fay yang kuliah di Jogja dan Arbani yang baru saja keterima kerja sebagai asisten koki di restoran terkenal di yang ada di Jakarta.

Simopsis film ini yakni  berkisah babak baru keluarga Aida dan Andhika. Aida dan ketiga anaknya mencoba memaafkan Andhika dan menerima Aisyah menjadi anaknya. Sementara Arya terjebak dalam rasa nyaman bersama Renata, di saat hubungannya dengan Nala terasa kian hambar. Belum selesai perkara, kemudian ada dua lelaki Bram dan Tyo yang tiba-tiba datang membawa masalah baru.

Film Hello Ghost Versi Indonesia Tayang di Bioskop 11 Mei 2023

Film bergenre horor komedi dari Korea Selatan berjudul Hello Ghost dibuat kembali dalam versi Indonesia. Hello Ghost versi Indonesia akan tayang di bioskop Tanah Air pada 11 Mei 2023.

Film ini diperankan Onadio Leonardo, Enzy Storia, Indro Warkop, Tora Sudiro, Hesti Purwadinata, dan Clara Nadine Brosnan. 

Film ini berkisah sosok Kresna yang gagal bunuh diri. Kegagalan itu justru bisa membuat Kresna melihat hantu yang terus mengikutinya. Kresna diikuti empat hantu dengan karakter yang berbeda dan unik.

Film Buya Hamka Tayang Pekan Depan di Bioskop Tanah Air

Film bertajuk Buya Hamka dijadwalkan akan tayang di bioskop Tanah Air, pekan depan. Film itu dimeriahkan dengan penampilan berbagai aktor dan aktris ternama, di antaranya Vino G. Bastian, Laudya Cynthia Bella, Anjasmara, Marthino Lio, Donny Damara dan Mathias Muchus.

Film Buya Hamka telah menggelar gala premier dengan sangat meriah di 18 kota di Indonesia, 9 April lalu. Acara itu disambut antusias dan dihadiri ribuan penonton.

Gala Premier Buya Hamka juga digelar di Jakarta dengan sangat mewah dan kental dengan suasana Minang. Berbagai ornamen, tarian, sajian menu berbuka puasa hingga para aktor dan aktris yang berperan juga hadir menggunakan busana khas Minang.

Gala premier film Buya Hamka juga dihadiri oleh para pejabat dan tokoh nasional. Salah satunya yaitu Oesman Sapta Oedang, yang merupakan Ketua Umum Gerakan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang. 

Menurut pria yang biasa disebut OSO itu, Ia bangga atas hadirnya film tokoh bangsa Buya Hamka. Terlebih film ini merupakan hasil karya anak muda Indonesia yang merupakan generasi penerus bangsa.

Selain mengenal sosok Buya Hamka sebagai ulama dan sastrawan Indonesia dengan karya-karya romannya yang popular, film ini juga bisa memberikan tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, tak heran jika film ini dinantikan oleh masyarakat lintas kalangan.

Serial 'Induk Gajah', Kisah Parenting hingga Tekanan Cari Jodoh

Serial Induk Gajah menceritakan tentang hubungan antara anak perempuan dengan orang tuanya, khususnya sang ibu. Dalam kisahnya, sang anak terus dijodohkan oleh ibunya, karena belum menikah di usia 30 tahun.

Kerap mendapat tekanan soal jodoh dari lingkungan terdekat, termasuk keluarga, membuat sang anak mengalami kenaikan berat badan hingga akhirnya menerima perlakuan body shaming.

Serial yang dibintangi Marshanda dan Tika Pangabean ini berjumlah delapan episode dan sudah tayang sejak 23 Maret 2023. Tak hanya itu, serial ini juga menceritakan betapa pentingnya parenting. 

Cerita ini sangat relate di kehidupan nyata, karena orang tua sering kali menekan anaknya untuk cepat menikah. Bahkan, tak jarang sang anak dipaksa untuk mengubah penampilan agar segera mendapatkan jodoh. 

Gala Premiere Film 'Buya Hamka' Disambut Antusias

Gala Premiere Buya Hamka berlangsung Minggu (9/4/2023) siang. Penayangan perdana ini mendapat antusias yang tinggi, terlihat dari membludaknya penonton di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan.

Selain dihadiri para pemeran, keluarga kandung Buya Hamka seperti anak dan cucu serta tamu undangan lainnya hadir dengan menggunakan pakaian adat dalam meramaikan Gala Premiere film Buya Hamka ini.

Pemutaran perdana film Buya Hamka juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional seperti Oesman Sapta Odang, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, dan bupati, serta wali kota se-Sumatra Barat.

Ketua Gerakan Budaya Minang, Oesman Sapta merasa bangga atas hadirnya film tokoh bangsa Buya Hamka, terlebih film tersebut merupakan hasil karya anak-anak muda Indonesia.

Menurutnya banyak pesan bermakna dari sosok Buya Hamka yang juga dikenal sebagai tokoh Minang tersebut. 

Salah satu pemeran Buya Hamka Novita Hardini mengutarakan, film Buya Hamka banyak memberikan tauladan dan nilai-nilai hidup-kehidupan bagi penontonnya.

Film yang dibintangi oleh Vino G Bastian, Laudya Cynthia Bella, serta aktor dan aktris papan atas Indonesia lainnya ini mengisahkan perjalanan hidup Buya Hamka sejak lahir hingga akhir hayatnya.

Film Buya Hamka bisa disaksikan di bioskop Tanah Air mulai 20 April 2023.   

Film 'Khanzab' Siap Tayang Jelang Lebaran

Bioskop Indonesia kehadiran film horor terbaru di masa libur lebaran. Film bertema horor "Khanzab" besutan Sutradara Anggy Umbara dan dibintangi oleh Tika Bravani siap menemani dan menyemarakan libur lebaran 2023 ini. 

Berangkat dari film pendek Makmum, film bertema horor Khanzab, yang disutradarai Anggy Umbara dan dibintangi Tika Bravani, Yasamin Jasem dan Arswendi Nasution akan tayang menjelang Lebaran, tepatnya pada 20 April 2023. 

Anggy mengaku ingin memberikan film horor yang mencekam dan menakutkan, terinspirasi dari kisah pembantaian dukun santet di Banyuwangi pada 1998.

Hal itu ditunjukkan dari poster yang resmi dirilis, awal Maret lalu, yang didominasi warna putih dan abu-abu. Poster tersebut menunjukkan Rahayu, yang diperankan Yasamin Jasem, mengenakan mukena putih diteror Khanzab.

Tika Bravani sendiri mengatakan film Khanzab sangat spesial karena merupakan film horor pertamanya. Terlebih ini adalah film layar lebar pertamanya setelah lima tahun hiatus dari menjalani syuting film.

Trailer film ini pun sudah dirilis sejak Januari lalu, memperlihatkan karakter yang diperankan Tika Bravani mengingatkan Yasamin Jasem untuk salat subuh. 

Fakta-Fakta Menarik Sejarah Penyelenggaraan FFI

Fakta-fakta menarik mengenai penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) hingga deretan aktor dan aktris Tanah Air yang didapuk sebagai Duta FFI dari tahun ke tahun.

Dalam penyelenggaraannya FFI sempat melewati pasang surut dan perjalanan yang panjang untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini. Kondisi ini tentu saja sejalan dengan perkembangan industri film Indonesia yang semakin menggelora.

Sejalan dengan perkembangannya FFI kemudian memberikan peran kepada para aktor Tanah Air untuk menempati posisi sebagai Ketua Komite FFI 2018-2020.

Lukman Sardi sempat mengisi posisi tersebut, yang kemudian digantikan oleh Reza Rahadian yang masih menjabat posisi itu hingga saat ini.

Fun fact menariknya, sejak masa jabatan itu Reza Rahadian juga memberikan terobosan untuk kemajuan FFI seperti menyuguhkan tema di setiap penyelenggaraannya, dan menghadirkan Duta FFI yang datang dari aktor dan aktris Tanah Air.

Pada 30 Maret lalu, bertepatan dengan Hari Film Nasional, Komite FFI telah memperkenalkan Duta FFI 2023 antar lain, aktris senior Christine Hakim, Lukman Sardi, Laura Basuki, Putri Marino, dan Chicco Kurniawan.

Pemilihan mereka didasari atas predikat peraih Piala Citra pada kategori yang berbeda digelaran FFI sebelumnya.

Pada tahun sebelumnya, FFI mengusung tema "Perempuan Citra Karya & Karsa" yang merupakan bentuk apresiasi pada perempuan yang turut andil dalam membangun ekosistem perfilman Indonesia.

Empat aktris Tanah Air dipilih sebagai Duta FFI 2022 antar lain, Cut Mini, Marsha Timothy, Prilly Latuconsina, dan Shenina Cinnamon.

Pada 2021, Prilly juga dinobatkan sebagai Duta FFI bersama dengan nama aktor dan aktris muda Tanah Air lainnya seperti, Angga Yunanda, Tissa Biani, dan Jefri Nichol. 

FFI 2021 mengangkat tema Sejarah Film dan Media Baru, dengan sub tema beralih masa bertukar rasa film Indonesia. 

Pesta akbar insan perfilman Indonesia, Festival Film Indonesia (FFI) telah mengumumkan jadwal pelaksanaannya pada 18 November mendatang.

Mengusung tema Citra, merupakan sebuah kata yang disematkan dalam piala bergengsi FFI sejak 1973, dan memiliki arti bayangan atau imaji yang terinspirasi dari sajak karya Usmar Ismail.

Ngobrol Seru Bareng Cast Film 'Buya Hamka'

Film Buya Hamka merupakan film biografi Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Katim Amarullah, yang merupakan ulama, jurnalis, penulis, guru, sekaligus tokoh politikus yang berasal dari Sumatra Barat.

Vino G Bastian akan memerankan tokoh utama tersebut, dengan pemain pendukung yang diisi oleh aktris dan aktor senior seperti, Donny Damara, dan Desy Ratnasari dan masih banyak lagi.

Film ini juga menjadi film dengan biaya produksi termahal saat ini , yang menghabiskan hingga Rp70 miliar.

Disebut, biaya make-up untuk pemeran utama Buya Hamka, yaitu Vino G Bastian mencapai Rp3 miliar, karena adanya peralihan dari masa muda sampai ke masa tua. Serta pembangunan set yang rumit dan detail turut menjadi aspek yang membuat biaya produksi film ini menjadi besar.

Film ini akan dibagi mejadi tiga volume yang total durasinya selama tujuh jam. Pada volume pertama dijadwalkan akan tayang di bioskop Tanah Air pada 20 April 2023 mendatang.

5 Film Indonesia dengan Biaya Produksi Termahal

Demi membuat karya berkualitas artinya ada biaya besar yang harus dikeluarkan. Baik itu untuk karya musik, pertunjukan seni, hingga produksi film. Berikut deretan film Indonesia yang menghabisi nilai fantastis.

1. Bumi Manusia

Film yang rilis 2019 ini merupakan film yang diangkat dari novel Bumi Manusia karya Pramudian Anantatur. Film ini diperankan oleh Iqbaal Ramadhan dan Mawar Eva De Jongh. 

Biaya produksi film ini mencapai Rp50 miliar. Tapi biaya produksi yang  mahal ini berbuah manis karena film ini mendapat sambutan baik dari para penontonnya.

2. The Raid 2 (Berandal)

Film yang rilis pada 2014 ini merupakan sekuel dari The Raid (Redemption).  Film seni bela diri dari Indonesia ini di sutradarai oleh Gareth Evans, dan menelan biaya produksi sebesar Rp54 miliar.

Meski menghabiskan biaya produksi yang tinggi. Namun, terbayar dengan kesuksesan yang diraihnya yaitu sekitar Rp96 miliar.

3. Gunung Emas (Almayer)

Film yang berdurasi sekitar 116 menit ini mengambil setting Malaka pada awal abah 19, bercerita tentang perjuangan seorang pedagang senjata kebangsaan Belanda yang juga memiliki minat terhadap arkeologi.

Film ini di produksi oleh tiga negara sekaligus yaitu, Indonesia, Malaysia, dan Australia. Film yang di sutradarai oleh U-Wein Bin Haji Saari dikabarkan menghabiskan biaya produksi fanrtastis hingga Rp60 miliar.

4. Trilogi Merdeka

Film yang di sutradarai oleh Conor Allyn dan Yadi Sugandi ini dikabarkan menghabiskan biaya produksi hingga Rp64 miliar. 

Film ini merupakan gabungan dari tiga film bertema perang dan pahlawan nasional yaitu, Merah Putih 2009, Darah Garuda 2010, dan Hati Merdeka 2011.

5. Foxtrot Six & Buya Hamka

Kedua film ini sama-sama menghabisi biaya produksi fantastis hingga Rp70 miliar.

Biaya produksi film Foxtrot Six dihabiskan untuk biaya properti dan effect yang menggunakan standar Hollywood.

Sedangkan film Buya Hamka salah satunya karena biaya make-up  yang mencapai Rp3 miliar untuk pemeran utama Buya Hamka, yaitu Vino G Bastian, serta pembangunan set yang rumit dan detail turut menjadi aspek yang membuat biaya produksi film ini menjadi besar.

5 Rekomendasi Film Ikonik Versi Remake

Beberapa karya film yang ikonik dengan cerita dan karakter yang dicintai oleh penonton Indonesia saat ini telah dibuat kembali (remake) dengan menyesuaikan kondisi di masa sekarang.

Sederet film-film ikonik tersebut yang sudah dibuat versi remake untuk merayakan Hari Film Nasional bisa disaksikan di platform online. Berikut lima rekomendasi film ikonik remake versi Showbiz:

1. Cinta Gita dari SMA (2023)

Salah satu rumah produksi Indonesia kembali merilis film terbaru berjudul 'Gita Cinta Dari SMA'. Film ini merupakan remake dari film tahun 1979 dengan judul yang sama. 

Film Gita Cinta Dari SMA 2023 yang disutradari Monty Tiwa ini, dibintangi Prilly Latuconsina sebagai Ratna dan Yesaya Abraham sebagai Galih. Film ini telah tayang pada 9 Februari 2023.

Gita Cinta Dari SMA versi remake ini mengambil latar tempat Kota Bandung di masa lampau. Sama seperti film sebelumnya, film ini menceritakan kisah asmara dua pelajar SMA. Cinta masa SMA kerap diwarnai kebahagiaan yang tidak terjadi pada kisah Galih dan Ratna. Hubungan asmara keduanya tidak berjalan mulus dan kerap dilanda konflik.

2. Noktah Merah Perkawinan (2022)

Sinetron pertama Rapi Films yang legendaris di 1996 berjudul Noktah Merah Perkawinan diremake versi film dengan judul yang sama.

Dengan unsur modern dan update dari kisah sebelumnya, sang sutradara, Sabrina Rochelle Kalangie mengungkapkan, film ini nantinya tidak hanya tentang pernikahan yang rusak karena orang ketiga saja. Namun juga tentang value ketika membangun sesuatu hubungan dengan orang lain.

Film ini bercerita tentang hubungan Ambar (Marsha Timothy) dan Gilang (Oka Antara) yang mulai memasuki masa-masa kekecewaan atas berbagai hal dalam pernikahan mereka serta setelah 11 tahun menikah dan memiliki 2 orang anak, Bagas dan Ayu. Apalagi setelah pertengkaran hebat akibat campur tangan kedua orang tua mereka dalam urusan rumah tangga Ambar dan Gilang.

3. Pengabdi Setan 2: Communion (2022)

Pengabdi Setan menjadi film horor yang populer pada 1980. Film ini dianggap sebagai salah satu film horor paling seram di perfilman Indonesia hingga akhirnya dibuat versi remake pada 2017 dengan kisah baru dan menghadirkan sosok hantu ikonik Ibu.

Setelah film pertama dirilis pada 2017, sutradara Joko Anwar pun melanjutkan kisah horor keluarga Rini yang masih dihantui oleh Ibu melalui Pengabdi Setan 2: Communion pada 2022.

4. Keluarga Cemara (2022)

Keluarga Cemara merupakan sinetron ikonik pada 1996. Kisah ini akhirnya dikembangkan menjadi sebuah film dengan judul sama pada 2018 dan sekuelnya Keluarga Cemara 2 pada 2022.

Cerita keluarga ini juga dikembangkan menjadi sebuah serial berjudul Keluarga Cemara The Series. Dalam versi serial, dihadirkan karakter yang sama dengan perspektif kisah baru tentang persahabatan Euis bersama Geng Kampung.

5. Warkop DKI Reborn (2016-2020)

Komedian legendaris Dono, Kasino, dan Indro membintangi film pertama mereka berjudul Mana Tahan pada 1979. Karya komedi mereka pun berlanjut ke siaran televisi dan menjadi tontonan komedi favorit.

Bertahun-tahun setelahnya, Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, dan Tora Sudiro pun memerankan karakter trio komedian itu melalui Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 pada 2016 dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2 pada 2017.

Petualangan komedi mereka kembali berlanjut di Warkop DKI Reborn 3 (2019) dan Warkop DKI Reborn 4 (2020), dibintangi oleh Aliando Syarief, Adipati Dolken, dan Randy Danistha.

Daftar Film Bioskop yang Cocok Ditonton Jadi Teman Ngabuburit

Masih dalam suasana Ramadan, kegiatan menonton film bisa dipakai untuk mengisi waktu luang menunggu berbuka puasa. Sederet film-film baru akan meramaikan bioskop pada April 2023 ini. Beberapa genre seperti horor, biopik hingga animasi akan segera tayang di bioskop Tanah Air.

Berikut rekomendasi film-film yang bisa menjadi opsi untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa:

1. Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves

Bagi anda pecinta game, film ini cocok untuk ditonton. Karena film ini diadaptasi dari sebuah table top role playing games berjudul Dungeons & Dragons. 

Bergenre petualangan, film ini menceritakan pencuri bernama Edgin The Bard dan anggota komplotannya untuk mencuri relik berharga.

Aksi pencurian ini dimaksudkan untuk membantu seseorang. Meski begitu, yang mereka bantu adalah orang yang salah dan barang yang diambil juga salah.

Hingga pada akhirnya, hal tersebut membuat mereka menjadi sorotan karena aksinya merupakan kejahatan terbesar sepanjang sejarah dunia.

2. The Super Mario Bros Movie  

The Super Mario Bros menceritakan tentang kisah Mario yang melewati perjalanan heroik agar bisa menyelamatkan seorang putri yang diculik dan disandera. 

Sepanjang perjalanan tersebut, Mario tidak bekerja sendiri tetapi juga dibantu oleh saudaranya, Luigi, Putri Peach serta prajurit jamur.

Film ini diangkat dari video game Mario Bros dan telah tayang di bioskop 5 April lalu. Menggandeng aktor kenamaan seperti Chris Patt, Anya Taylor Joy dan Charlie Day sebagai pengisi suara dari karakter yang ada.

3. Pelet Tali Pocong

Film lokal berjudul Pelet Tali Pocong, film ini tayang di bioskop pada 6 April dan mengangkat kisah mistis dari masyarakat yang umum diketahui yaitu tali pocong. Film yang berdurasi 77 menit ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Adam yang sakit hati pada Susan yakni seorang janda pemilik pabrik teh di tempat ia bekerja.

Adam sakit hati lantaran Susan menolak mentah-mentah dan mempermalukan Adam. Sebagai seorang laki-laki, ia merasa harga dirinya telah dirusak hingga akhirnya ia nekat menggunakan pelet tali pocong untuk menguasai Susan dan hingga akhirnya, ia mendapatkannya. 

Namun seiring berjalannya waktu, warga yang tinggal di dekat Adam mulai merasa resah dan ketakutan. Lantaran, setiap malam, ada teror dari pocong menganggu warga.

4.  Sewu Dino

Sewu Dino adalah film yang merupakan film dengan genre horor misteri yang dibintangi oleh Mika Tambayong dan Rio Dewanto.

Film ini tentunya, sangat ditunggu-tunggu karena film terdahulunya yaitu KKN di Desa Penari. Sewu Dino menceritakan tentang kisah Sri yang ditugaskan untuk melakukan sebuah ritual pembersihan. 

Ritual pembersihan ini ditujukan kepada seorang gadis yang menderita kutuan seribu hari bernama Dela Atmojo. 

Ketika Sri lalai dalam mengerjakan pembersihan selama seribu hari, teror pun mulai menghantui. Ketegangan-ketegangan mulai dirasakan. 

5. Buya Hamka

Film Buya Hamka mengangkat seorang kisah seorang ulama, filsuf dan sastrawan Indonesia bernama Professor. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah dengan gelar Datuk Indomo atau yang akrab disapa Hamka.

Film ini menceritakan kisah hidup Hamka dari kecil hingga dewasa hingga pencapaian-pencapaian sang sastrawan dalam hidupnya. Melalui film ini, diceritakan bagaimana Hamka biasa berdakwah dengan caranya yang santun dan halus.

Film ini juga menceritakan peran Buya Hamka dalam berjuang melawan penjajah. Dirinya juga sempat ditangkap saat masa pemerintahan Presiden Soekarno karena pemikirannya yang dianggap terlalu kritis.

Nostalgia, Jin dan Jun Siap Ramaikan Bioskop Tanah Air

Sutradara Film Jin dan Jun, Anggy Umbara mengungkapkan alasan membuat sinetron Jin dan Jun ke layar lebar. Menurutnya, sinetron tersebut sangat melegenda. 

"Anak-anak zaman sekarang masih suka menontonnya di YouTube, maka bikin versi filmnya," kata Anggy Umbara dalam tayangan Newline, Metro TV, Minggu (26/3/2023). 

Anggy mengaku saat pemilihan pemeran di film Jin dan Jun tidak sulit. Ia membuat film ini lebih modern, kekinian dan relate dengan budaya Indonesia. 

"Jin yang kita keluarkan itu bukan dari Timur Tengah, tapi jin yang orang-orang tahu bentuknya kayak genderuwo," tambahnya. 

Hal yang bisa dipetik dari film Jin dan Jun ini adalah masyarakat bisa mendapatkan tontonan yang menarik, menghibur, dan mempunyai nilai-nilai kekeluargaan dan persahabatan. 

"Mungkin (film) ada sedikit jauh dari sinetronnya karena kita buat lebih modern," pungkas Anggy. 

Remake Sinetron 90-an, 'Jin & Jun' Kembali dalam Bentuk Film

Setelah 27 tahun berlalu, sinetron populer era 90-an 'Jin & Jun' akan diremake. Sinetron yang melambungkan nama aktor Syahrul Gunawan saat memerankan karakter Jun ini dirilis ke dalam versi film berjudul 'Jin & Jun The Movie' pada 20 April mendatang

Pengumuman ini dibagikan langsung melalui unggahan instagram MVP Picture dengan merilis teaser untuk filmnya. Jika dilihat dari jalan ceritanya, 'Jin & Jun The Movie' akan membahas masalah anak muda yang kerap mengalami perundungan di sekolah. Namun, secara tidak langsung membawanya ke ruangan yang gelap dan menemukan kendi tanah liat.

Disutradarai oleh Anggi Umbaran, 'Jin & Jun The Movie' dikabarkan akan menyajikan cerita yang lebih fresh dengan karakter Jin yang dibuat lengkap dengan sentuhan budaya Indonesia. 

Aktor muda Rey Bong didapuk membintangi karakter Jun, sedangkan karakter Jin akan diperankan oleh aktor Dwi Sasono. Hadirnya 'Jin & Jun The Movie' tentu diharapkan bisa membawakan nostalgia dan menghidupkan kembali memori masa remaja dengan kejayaan sinetron 'Jin & Jun' pada 1996 silam.

Cocok Ditonton Bareng Keluarga, Film 'Kun Ana Wa Anta' Tayang 9 Maret

Dunia perfilman Tanah Air akan kembali semarak dengan hadirnya film yang cocok ditonton bersama keluarga di bioskop berjudul 'Kun Ana Wa Anta'. Film ini akan tayang pada 9 Maret mendatang.

Film ini dibintangi oleh deretan aktor Tanah Air antara lain, Muzakki Ramdhan, Abe Moore, Balgis Balfas, aktris cilik Kayla Haryo dan Austyn Senduk, serta aktor senior lainnya seperti, Mathias Munchus, Donny Alamsyah, Mario Irwinsyah dan aktris Nadira Octova.

'Kun Ana Wa Anta' menceritakan petualangan lima sahabat dari berbagai latar belakang keluarga yang mewakili keberagaman Indonesia. Mereka memerangi sindikat satwa ilegal.

Pesan dari film ini mengajarkan nilai moral kehidupan, serta pentingnya kasih sayang antar sesama makhluk tuhan.

Film Miracle In Cell No.7 Versi Indonesia Ditonton Hampir 5 Juta Orang

Industri perfilman Indonesia di tahun 2022 telah berhasil mencetak sejarah baru, tiga film garapan Indonesia telah meraih pencapaian yaitu ditonton lebih dari satu juta kali. Hampir lima juta penonton sudah menyaksikan bagaimana kisah sedih Dodo Rozak bersama anaknya Kartika dan kawan-kawannya satu sel yang membuat emosi campur aduk di film Miracle In Cell No.7.

Menjadi film adaptasi terbaik dibandingkan negara-negara lain, film Miracle In Cell No.7. diremake oleh sutradara Hanung Bramantyo, Miracle In Cell No.7 versi Indonesia meraih kesuksesan besar.

Di tangan dingin sang sutradara Hanung Bramantyo memang tidak pernah gagal dalam penggarapan karya-karyanya. Hanung Bramantyo bahkan tidak ragu mengangkat isu-isu tabu dalam filmnya, film dengan tema keluarga yang hangat dan menggugah juga menjadi ciri khas nya.

Hampir lima juta penonton sudah menyaksikan bagaimana kisah sedih Dodo Rozak bersama anaknya Kartika dan kawan-kawannya satu sel yang membuat emosi campur aduk.

'Pengabdi Setan 2: Communion' akan Tayang 4 Agustus 2022

Joko Anwar akan kembali hadir dengan sekuel film Pengabdi Setan. Pada film kedua ini, akan diberi judul Pengabdi Setan 2: Communion. Lokasi syuting film kedua ini, akan diambil di sebuah rumah susun yang sudah ditinggal selama 17 tahun lamanya. Film yang ditunggu-tunggu ini akan ditayangkan di bioskop tanggal 4 Agustus 2022.

Film Ben & Jody Bakal Suguhkan Aksi Laga Menegangkan

Mengawali 2022, film Ben & Jody siap hadir di bioskop tanah air. Meski menampilkan karakter Ben dan Jody, namun film ini bukanlah bagian trilogi dari film Filosofi Kopi. Film besutan Angga Dwimas Sasongko ini akan bergenre action dan mengusung isu konflik agraria.

Deretan Film Indonesia yang Rilis Sepanjang 2021

Tahun 2021 menjadi titik balik bangkitnya industri hiburan tanah air khususnya dunia perfilman. Berikut ini kaleidoskop perfilman selama 2021 yang produksinya dilakukan di masa pandemi covid-19 dengan protokol kesehatan yang ketat.

Film 'Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga' akan Tayang 6 Januari 2022

Film 'Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga' siap membuka industri film Indonesia di awal 2022. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Gina S Noer ini mengusung tema drama keluarga termasuk isu sandwich generation hingga situasi pandemi. Film ini akan tayang serentak pada 6 Januari 2022.

Film Indonesia Diputar di Bioskop Drive-in Filipina

Dalam menyambut HUT ke-76 Republik Indonesia, KBRI Manila mengenalkan budaya Indonesia melalui film. Karena bioskop konvensional belum beroperasi, film diputar di bioskop drive-in dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat.

Mendorong Kebangkitan Industri Film Nasional

Menparekraf Sandiaga Uno dan sejumlah pegiat film Indonesia mulai mengkampanyekan gerakan Kembali ke Bioskop dengan nonton bareng film Kartini di Metropol Jakpus. Sandiaga berharap industri perfilman kembali bangkit pasca pandemi covid-19. Pemerintah juga menyiapkan stimulus untuk industri perfilman Tanah Air. 

Asa Industri Film Nasional saat Pandemi Covid-19

Setiap 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional. Pandemi covid-19 yang melanda negeri membuat industri perfilman seperti mati suri. Para sineas tentunya tak ingin berpangku tangan dan tetap berkreasi di tengah pandemi. Lalu bagaimana geliat industri perfilman tanah air akan bergulir ke depannya?

Kenalan dengan Superhero Lokal

Menurut statistik, horor dan komedi adalah jenis film yang paling laku dan nge-tren di Indonesia. Namun siapa sangka film bergenre superhero seperti Gundala dan Wiro Sableng berhasil mendobrak tren dan memikat penikmat film. Kehadiran superhero lokal karya anak negeri memberikan warna dan tampilan baru. Namun, mampukah film superhero lokal legendaris yang diangkat dari cerita komik ini bisa bersaing dengan superhero garapan Hollywood? Sanggupkah superhero kita menjadi pahlawan super di negeri sendiri?

'Perempuan dalam Pasungan' Sang Ketua MK

Menjadi aktor film yang ternama, merupakan impian banyak orang. Tidak banyak yang berhasil wujudkan impian tersebut karena memang tidak mudah.

Anwar Usman adalah perkecualian. Sempat menjadi pelakon film "Perempuan dalam Pasungan" karya sutradara Ismail Soebardjo, karirnya terhenti gara-gara kapok dimarahi orangtua.

"Buku Harianku" Diangkat ke Layar Lebar

Film Buku Harianku merupakan film musikal yang menceritakan anak perempuan berusia 8 tahun yang bernama Kila. Kila gemar mencurahkan isi hatinya dengan menulis di buku harian. Film yang menceritakan persahabatan, keberanian, tanggung jawab, serta cinta keluarga dan tanah air ini akan tayang pada awal Maret mendatang.
 

Belajar Industri Kreatif dari Korsel (2)

Film 'Parasite' menyabet 4 piala Oscar dalam ajang akademi awards 2020. Film garapan Sutradara Bong Joon-Ho mencatat rekor sebagai film Asia serta non bahasa Inggris pertama yang menyabet piala utama film terbaik Oscar. Lalu bagaimana bangsa Indonesia dapat belajar melalui perkembangan industri kreatif di Korea Selatan?