Polisi: Anak Perwira TNI AU Bersepeda Sendirian ke TKP

CCTV di Lokasi Penemuan Jasad Anak Perwira TNI AU Didapati Mati

Soal Kematian Anak Perwira TNI AU, Begini Penjelasan Polisi Terkait Pemeriksaan 18 CCTV

Penyebab Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Polisi Masih Tunggu Hasil Patologi

Polda Lampung Ambil Sampel 7 DNA Terkait Temuan 4 Mayat Tak Berkepala

Ortu Anak Terbakar di Lanud Halim Belum Diperiksa Polisi

Pengusutan Tewasnya Anak Perwira TNI di Halim Berbasis Ilmiah

Hasil Autopsi: Terdapat Luka Bacok pada Jasad Remaja di Lanud Halim

Anak seorang perwira ditemukan tewas terbakar di salah satu pos Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2023). Jenazah korban telah diautopsi dan ditemukan sejumlah bekas bacokan.

Diketahui korban berinisial CHR (16). CHR merupakan siswa SMA di lingkungan Lanud Halim Perdanakusuma. 

Pihak kepolisian Polres Jakarta Timur telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu bilah pisau, sepasang sendal, baju yang terbakar, satu map yang terbakar, dan tiga serpihan atau abu bekar terbakar. Selain itu, polisi juga meminta kesaksian dari orang tua korban.

Jenazah korban telah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengungkapkan terdapat sejumlah bekas bacokan di dada kiri dan kanan. 

Dalam penyelidikan ini, Polres Jakarta Timur bekerja sama dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Puslabfor Mabes Polri. Sudah ada delapan saksi yang diperiksa sejauh ini.

Jasad korban ditemukan pertama kali oleh perwira piket Satpom Lanud Halim pada Minggu malam. Kondisi korban dalam keadaan terbakar. Sementara api masih membakar pos, sehingga petugas memadamkannya dengan alat pemadam api ringan (Apar).

Anak Perwira TNI yang Tewas di Halim Alami 6 Luka Bacok

Kapolri Instruksikan Usut Tuntas Kematian Ajudan Kapolda Kaltara

Polisi Terima Laporan Orang Hilang Usai Penemuan 4 Jenazah Tanpa Kepala

Misteri penemuan mayat tanpa kepala yang terjadi di Lampung Selatan mulai menemukan titik terang. Polisi menerima adanya laporan kehilangan anggota keluarga dari seorang warga di Indramayu.

Warga bernama Yuni tersebut menyampaikan informasi tentang anggota keluarganya yang hilang dalam sebuah kecelakaan kapal. Ia memberikan bukti berupa baju seragam yang dikenakan oleh korban.

Menurut keterangan Yuni, korban yang diduga bernama Kasdi dinyatakan hilang sejak satu bulan lalu. Kasdi dan rekan-rekannya pergi melaut ke perairan Jawa dan mengalami kecelakaan kapal. Di mana kecelakaan tersebut menyebabkan sembilan orang hilang dan menyisakan tiga orang selamat.

Lambatnya pelapor menghubungi, karena tidak adanya biaya mendatangi Polres Lampung Selatan. Pihak Polres Lampung Selatan kini melakukan penyelidikan lebih lanjut dan meminta pelopor melakukan tes DNA guna memastikan identitas jenazah tanpa kepala tersebut.

Polisi juga melakukan koordinasi dengan pemerintah desa pelapor berasal untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Polisi Masih Dalami Kasus Kematian Ibu dan Anak

Jakarta: Tim penyidik gabungan masih mendalami kasus kematian ibu dan anak di Cinere, Depok, Jawa Barat. Mereka ditemukan mati hingga menjadi kerangka pada 7 September 2023.

Berdasarkan hasil autopsi tim forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada kedua jasad korban. Untuk memastikan penyebab kematian korban, pihak RS Polri masih menunggu hasil uji laboratorium. Termasuk uji toksikologi 

Tim penyidik gabungan telah melakukan empat kali olah TKP. Dalam olah TKP keempat yang digelar Kamis kemarin, tim gabungan asosiasi psikologi forensik Indonesia, Inavis, dan Jatanras mencari bukti tambahan terkait pola kehidupan dan motif kematian ibu dan anak tersebut.

Penyidik telah memeriksa 15 saksi. Termasuk pihak sekolah tempat anak korban, David, mengecap pendidikan. Pihak keluarga juga turut diperiksa.

Sebelumnya polisi, menyatakan kasus kematian ibu anak di Cinere sangat mirip dengan kasus di Kalideres, Jakarta. polisi juga masih mendalami kepingan informasi dan berbagai petunjuk seperti tulisan yang diduga milik korban

Pembuang Jenazah Bersimbah Darah di Pasar Minggu Ditangkap

Hasil Autopsi Jasad Ibu dan Anak di Depok Tak Ditemukan Bekas Penganiayaan

Penyidik Kumpulkan Barang-Barang Milik Ibu dan Anak di Depok yang Ditemukan Tewas

Polisi Olah TKP Lagi Penemuan Kerangkan Ibu dan Anak di Depok

Identifikasi 4 Jasad Tanpa Kepala di Lampung Selatan Mengandalkan Tes DNA

Hingga saat ini penyebab kematian dan identitas empat mayat tanpa kepala yang ditemukan di Tanggamus dan Pesisir Pantai Lampung Selatan belum diketahui. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah mengaku kesulitan mengidentifikasi jenazah sebab selain tanpa kepala, empat jasad itu juga ditemukan tanpa kaki dan tangan.

Saat ini Polda Lampung bersama tim forensik melakukan tes DNA kepada empat mayat tanpa kepala. Langkah tersebut dilakukan untuk mempermudah proses identifikasi dan penelusuran kasus.
 
“Karena kondisi mayat kepala, telapak tangan dan telapak kaki sudah tidak ada. Jadi kami mengandalkan tes DNA.” ucap Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah, dalam Top News di Metro TV pada Selasa, 12 September 2023.

Sebelumnya ditemukan empat jenazah tanpa kepala. Keempat jenazah ini masing-masing ditemukan di lokasi dan waktu yang berbeda. Dua jenazah ditemukan di Tanggamus, sementara dua lainnya di pesisir Lampung Selatan.

Jenazah pertama ditemukan pada 15 Agustus 2023 di bibir pantai Pekon (Desa) Teluk Brak, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus. Selanjutnya pada 7 September 2023 di Pantai Karang Bolong, Pekon (Desa) Tegineneng, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus.

Sementara dua jenazah yang ditemukan di Lampung Selatan ditemukan pada hari yang sama yakni 6 September 2023. Jenazah pertama ditemukan pukul 08.30 WIB di pinggir pantai Dusun Sukarame Penobaan, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni. Sementara yang kedua ditemukan pukul 18.00 WIB di pinggir pantai Dusun Paret Dua, Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang.

Polisi Temukan Sidik Jari di Lokasi Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Depok

Polisi Telusuri Jejak Racun Kasus Kematian Ibu dan Anak di Depok

Hasil Autopsi Temukan Luka pada Jenazah Tanpa Kepala di Lampung

Proses autopsi terhadap dua jenazah tanpa kepala di Lampung Selatan membuahkan hasil. Tim forensik juga menemukan dugaan adanya bekas luka di bagian kaki jenazah

Dari hasil autopsi diketahui kedua jenazah yang tidak diketahui identitasnya tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi badan sekitar 150-170 sentimeter dan diperkirakan berusia 30-50 tahun. 

Jenazah tersebut juga diperkirakan telah meninggal dunia sekitar 14 hari hingga satu bulan. Tim forensik juga menemukan dugaan adanya bekas luka di bagian kaki jenazah, namun hal tersebut perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Meski telah membuahkan hasil, polisi akan terus melakukan penyelidikan. Lima orang saksi telah diperiksa secara intensif dan hotline pelaporan bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya disediakan Polres Lampung. 

Senter dan Dupa Ditemukan Dekat Mayat Ibu dan Anak di Depok

Polda Lampung Tes DNA 4 Jasad Tanpa Kepala

Identifikasi 2 Jasad Tanpa Kepala di Lamsel Tunggu Hasil Autopsi

Polisi Kesulitan Identifikasi 2 Mayat Tanpa Kepala di Lampung Selatan

Polisi Gandeng Apsifor Olah TKP Lanjutan Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Depok

Kepolisian melakukan olah TKP lanjutan atas temuan dua jenazah yang meninggal dunia di Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Jawa Barat, Sabtu 9 September 2023. Dalam olah TKP, polisi akan menggandeng beberapa pihak di antaranya adalah tim Inafis, DVI, Labfor dan Apsifor.

Olah TKP lanjutan dilakukan untuk pengetahuan penyebab pasti kematian dua jenazah ibu dan anak yang ditemukan meninggal pada Kamis 7 September.

Sebelumnya pihak kepolisian telah melakukan olah TKP awal untuk sterilisasi TKP mencari tahu apakah ada orang lain yang masuk ke TKP. Dalam olah TKP tersebut polisi menemukan sebuah tulisan 'to you whomever' di dalam sebuah laptop yang diduga milik korban.

"Di sana tertulis 'siapa pun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia," ungkap Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengky Hariyadi.

Tulisan tersebut dinilai sebagai petunjuk yang sangat berguna bagi pihak kepolisian. Nantinya polisi akan mendalami maksud surat ini dan memastikan tulisan ini ditulis oleh korban atau bukan.

Sebelumnya jenazah ibu dan anak berinisial GAH (68) dan DAW (39) ditemukan dalam keadaan yang sudah menjadi kerangka dan diduga telah meninggal 1 bulan sebelum ditemukan. Keduanya ditemukan di kamar mandi lantai 1 dalam kondisi sudah menjadi kerangka.

Kematian Ibu dan Anak di Depok Diduga Bunuh Diri

Depok: Jasad ibu dan anak ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamar mandi di Perumahan Bukit Cinere Indah, RT 1, RW 16, Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Diduga penyebab kematian ibu dan anak tersebut merupakan aksi bunuh diri.

Psikolog Forensik Reza Indragiri memaparkan dugaan bunuh diri setelah ditemukan sebuah surat di rumah korban. Isi surat tersebut bertuliskan to you whoever. Kata whoever yang memiliki arti siapapun, didalami maknanya oleh Reza dan tim.

"Menunjukkan bahwa seolah-olah penulis surat tersebut membayangkan bahwa jenazah ini akan ditemukan secara tidak sengaja. Bukan karena dicari oleh pihak tertentu. Entah keluarga, tetangga, teman, atau siapapun," ujar Reza, Sabtu, 9 September 2023.

Reza menduga kasus bunuh diri ini disebabkan oleh gangguan. Biasanya yang sering terjadi ialah gangguan efektif, gangguan perasaan, dan suasana hati yang berayun.

"Pelaku acap kali punya komorbiditas lebih dari satu gangguan, lebih dari satu masalah. Kalau sesaat tadi, saya sebut ada gangguan perasaan. Maka perlu dicari tahu gangguan lain. Apa saja masalah lain. Apa saja yang juga dialami," ucapnya.

Sebelumnya, ditemukan jasad ibu dan anak di dalam ruang kamar mandi Perumahan Bukit Cinere Indah, RT 1, RW 16, Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis, 7 September 2023. Bermula dari kecurigaan tetangga.

Setelah dicek ke dalam rumah tercium baru tidak sedap. Pihak sekuriti menghubungi Polsek Cinere. Kedua jenazah ditemukan di ruang kamar mandi. Namun, masih berpakaian tapi sudah tinggal kerangka. 

Kasus Kematian Ibu dan Anak, Polisi Lanjutkan Olah TKP

Depok: Polisi masih menyelidiki kasus penemuan jenazah ibu dan anak di sebuah perumahan di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat. Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilanjutkan hari ini, Sabtu, 9 September 2023, 

Aparat kepolisian menggandeng asosiasi psikologi forensik pada olah TKP hari ini. Pihak Ditkrimum Polda Metro Jaya sudah melakukan beberapa hal untuk menemukan titik terang.

Mulai dari menelisik kemungkinan adanya jejak orang lain, hingga kemungkinan adanya racun. Sementara itu proses autopsi terhadap kedua jenazah masih dilakukan 

Nantinya akan didalami, Apakah ditemukan adanya kandungan racun atau tidak dari jasad korban. Proses autopsi dilakukan guna mengetahui penyebab kematian ibu dan anak

Sebelumnya, ditemukan jasad ibu dan anak di dalam ruang kamar mandi Perumahan Bukit Cinere Indah, RT 1, RW 16, Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis, 7 September 2023. Bermula dari kecurigaan tetangga.

Setelah dicek ke dalam rumah tercium baru tidak sedap. Pihak sekuriti menghubungi Polsek Cinere.

Kedua jenazah ditemukan di ruang kamar mandi. Namun, masih berpakaian tapi sudah tinggal kerangka. 

Menguak Tabir Misteri Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Cinere

Pascapenemuan jasad kerangka sepasang ibu dan anak di Perumahan kawasan Cinere, Depok, polisi masih tahu penyebab kematian ibu dan anak tersebut. Kondisi rumah saat ini terkunci. Garis polisi juga menutupi pintu pagar rumah yang menjadi tempat kejadian perkara. 

Menurut warga sekitar, rumah korban sudah lama tak dialiri listrik. Warga sendiri tak mengetahui alasan mengapa rumah ini mati listrik. Ditanyai hal ini, pihak polisi belum mengetahui pasti alasannya.

Beberapa saat sebelum jasad kedua korban dibawa ke rumah sakit, petugas PLN sempat mendatangi lokasi untuk memberikan bantuan penerangan saat proses evakuasi.

Olah TKP telah dilakukan. Hasilnya polisi menemukan sebuah tulisan 'to you whom ever' di dalam sebuah laptop yang diduga milik korban.

"Di sana tertulis 'siapa pun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia," ungkap Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengky Hariyadi.

Dalam olah TKP lanjutan, polisi akan menggandeng asosiasi psikologi forensik (Apsifor) Indonesia untuk mendalami tulisan yang ditemukan. Tulisan tersebut dinilai sebagai petunjuk yang sangat berguna bagi pihak kepolisian.

Wanita Tamu Hotel di Pangandaran Ditemukan Tewas Tergantung

Rumah Ibu dan Anak di Depok yang Ditemukan Tewas Lama Tak Teraliri Listrik