Sebanyak 22 rumah di Desa Mekarlaksana, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat rusak imbas penggerakan tanah yang terjadi sejak dua pekan terakhir. Sebanyak 43 jiwa terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kecamatan Sindangbarang, Cianjur bagian selatan menjadi salah satu kecamatan dari belasan kecamatan lainnya yang dilanda bencana alam yang terjadi dalam dua pekan terakhir.
Di kecamatan ini, sedikitnya ada 22 rumah warga di Desa Mekarlaksana rusak. Di antaranya 11 rusak berat dan sisanya rusak ringan. Kerusakan tersebut imbas dari pergerakan tanah yang disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Cianjur bagian selatan.
Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam bencana tersebut, namun sebanyak 43 jiwa dari 22 kepala keluarga (KK)terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman mengingat rumah mereka sudah tak layak huni kembali karena pergerakan tanah masih terus terjadi saat hujan.
Sementara itu, menurut Sekretaris Desa setempat Cecep Irwan pergerakan tanah pernah terjadi pada tahun 2018. Tahun itu kejadiannya jauh lebih parah dari tahun sebelumnya. Pihaknya mendorong kepada pemerintah terkait bisa meninjau dan mengecek langsung kondisi tanah yang bergerak dan warga terdampak segera direlokasi.
Meski saat ini bantuan sembako dan kebutuhan lainnya untuk para pengungsi berdatangan dari berbagai pihak, namun masih banyak kebutuhan-kebutuhan lainnya yang belum terpenuhi.
“Kapolsek mengatakan ini harus diajukan relokasi semua warga. Sementara yang kita data itu 22 KK tapi kita juga sedang mengajukan pengajuan ke BMKG supaya turun langsung ke lapangan meninjau lokasi ini apakah harus direlokasi semua atau hanya sebagian,” kata Cecep.