23 December 2022 07:53
Fenomena pensiunan atau purnawirawan TNI dan Polri bergabung ke partai politik bahkan menjadi calon anggota legislatif bukanlah hal baru. Psikolog politik Hamdi Muluk mengungkapkan calon dari purnawirawan TNI dan Polri harus memiliki kedekatan dengan parpol. Hamdi menilai calon tersebut besar kemungkinan dipilih oleh parpol dan masyarakat jika memenuhi tiga unsur yakni popularity, likeability dan electability.
"Kalau seseorang ingin dicalonkan oleh partai harus mempunyai kedekatan dengan partai sehingga bisa dinominasikan. Setelah itu sangat ditentukan oleh pemilih. Saya kira untuk hukum memilih itu tidak jauh-jauh dari tiga hukum yakni popularity, likeability dan electability," urai psikolog politik Hamdi Muluk.
Hamdi Muluk menambahkan, jika dilihat dari hasil survei elektabilitas capres pemilu 2024, kecil kemungkinan nama Andika Perkasa dapat dibandingkan dengan figur teratas seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Kalau kita bandingkan Andika Perkasa dengan figur teratas seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dengan perolehan suara di atas 20-an, kalau berdasarkan hal-hal yang normal kemungkinan sulit," urainya.
Meski demikian, kemungkinan Andika Perkasa masuk dalam bursa cawapres cukup besar.
"Besar kemungkinan jika Andika Perkasa masuk dalam bacawapres tetapi itupun juga biasanya secara ilmiah orang akan menguji dan membuat riset simulasi berapa kemungkinan Cawapres tersebut akan menang," lanjutnya.