Musik bisa dinikmati siapa saja, termasuk musik era 70-an yang tetap dicintai dan dinantikan oleh pendengarnya hingga kini.
Seperti Musik dangdut jadul yang kembali naik daun lewat penampilan Orkes Melayu (OM) Lorenza hingga tengah viral di media sosial. Berbasis di Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), OM Lorenza tampil dengan konsep musik dan busana khas era 70-an yang memikat perhatian publik.
Grup ini konsisten membawakan tembang-tembang lawas seperti Tukang Tambal Ban, Terajana, hingga Singkong dan Keju, yang akrab di
telinga penonton lintas generasi. Penampilan para personel lengkap dengan pakaian jadul seperti celana cutbray, kacamata retro, hingga radio tape menjadi ciri khas tersendiri.
Asisten OM Lorenza, Joko Widodo, mengatakan metamorfosa grup ini terjadi dalam tiga tahun terakhir. Awalnya bergenre koplo, mereka kemudian mantap mengusung musik
dangdut klasik yang kini justru diterima luas oleh masyarakat.
“Respons masyarakat bagus sekali, apalagi lagu-lagunya sesuai dengan masa muda mereka,” ujar Joko seperti dikutip dari
Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Senin, 7 April 2025.
OM Lorenza kini memiliki 10 pemain musik, 4 vokalis, dan 1 MC, yang bekerja sama secara kompak dalam tiap penampilan. Para penyanyi yang telah lama bergabung pun mengaku menemukan jati diri mereka di
panggung Lorenza.
Fenomena ini juga berdampak pada sektor kreatif lokal. Para penjahit di Karanganyar kebanjiran pesanan kostum jadul untuk kebutuhan penonton yang ingin tampil senada saat menyaksikan konser Lorenza. Tarif permak dan pembuatan busana lawas pun mulai dari Rp25 ribu per potong.
Dengan antusiasme tinggi dari penggemar dan atmosfer
nostalgia yang dibawanya, OM Lorenza tak hanya menghidupkan kembali musik lawas, tetapi juga membuka ruang ekspresi dan kreativitas bagi masyarakat.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)