Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Priguna Anugrah, hanya mengakui memperkosa satu korban dari tiga kasus yang diusut oleh Polda Jawa Barat (Jabar). Atas pengakuannya, berbagai kejanggalan diutarakan beberapa pihak berdasarkan bukti yang ditemukan.
Dalam pemeriksaan awal, Priguna mengakui tindak pemerkosaan yang terjadi pada 18 Maret 2025. Padahal, penyidik menyebut ada tiga korban dengan pola dan modus serupa, namun dua di antaranya tidak diakui oleh tersangka.
Polisi hingga kini masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa 17 saksi, termasuk dari pihak rumah sakit dan dua korban lainnya. Salah satu fokus pendalaman adalah cara Priguna memperoleh obat bius jenis
anestesi yang digunakannya untuk melumpuhkan korban. Padahal, akses terhadap obat tersebut seharusnya terbatas dan diawasi ketat.
Dokter Gigi Mirza Mangku Anom, yang turut membantu membongkar kasus ini, mempertanyakan bagaimana seorang
dokter residen tahun kedua bisa mendapatkan obat bius dengan mudah. Menurutnya, distribusi obat di rumah sakit seharusnya melalui prosedur ketat, termasuk pencatatan nama pasien, waktu pengambilan, dan jumlah obat yang diambil.
Kritik serupa datang dari mantan Menteri Kesehatan periode 2004–2009, Siti Fadilah Supari. Ia menyoroti lemahnya pengawasan di lingkungan rumah sakit. Sebagai dokter residen, Priguna seharusnya tidak memiliki wewenang membawa pasien secara pribadi, apalagi ke tempat yang sepi tanpa pengawasan
tenaga medis lain. Ia menilai SOP rumah sakit seharusnya tidak memungkinkan pasien dan tenaga medis berada hanya berdua dalam ruangan tertutup.
Saat ini, para korban sedang mendapatkan pendampingan
psikologis dan bantuan hukum.
Seperti diketahui, Dokter peserta PPDS Universitas Padjajaran (Unpad), Priguna Anugerah Pratama (31), telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Polda Jabar sejak 23 Maret 2025 atas dugaan pemerkosaan terhadap pasiennya sendiri.
Korban merupakan anak pasien ICU, dibujuk pelaku ke lantai 7 RSHS, diberi infus midazolam, dan diduga dilecehkan. Kemudian visum menemukan bekas sperma di tubuh korban dan lokasi kejadian. Kasus ini
viral usai diungkap akun @ppdsgramm dan disebarkan oleh @txtdarijasputih.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)