Betulkah Ada Mafia dalam Sepak Bola Kita?

8 May 2025 21:14

Kompetisi Liga 1 Indonesia kembali digegerkan oleh dugaan praktik mafia bola yang disuarakan oleh Penasihat Klub Semen Padang Andre Rosiade. Pengamat sepak bola Anton Sanjoyo (Bung Joy) menyebut pernyataan itu kontroversial sebab tidak pernah ada kasus match fixing yang terbukti.
 
“Isu mafia bola itu kan sudah lama sekali, mungkin sudah 30 tahun terakhir. Cuma problem di Indonesia bahkan bukan cuma di Indonesia, di seluruh dunia bahkan yang saya ingat di Liga Inggris sekalipun match fixing itu kan tidak bisa dibawa ke ranah hukum," kata Bung Joy dalam Primetime News, Metro TV, Kamis, 5 Mei 2025.
 
"Jadi kalau dalam kasusnya di Liga Inggris dalam kasus Bruce Grobbelaar mantan kiper dari Liverpool itu dihukum oleh federasi. Artinya football federation tidak bisa dihukum oleh pihak polisi karena tidak ada pasal yang bisa menghukum kalau di Inggris. Saat itu kepala polisi di London itu mengatakan siapa yang dirugikan dalam kasus match fixing, penontonnya bilang ya kami penonton, dan dibalas ‘jangan nonton’ begitu kira-kira," tambahnya.
 
Kata Bung Joy, pasal-pasal yang disangkakan kepada dugaan match fixing tidak kuat. Sehingga, hukum belum sepenuhnya dapat menindak mafia bola.
 
"Di Indonesia sama juga sebetulnya. Jadi kalau kita lihat kasus-kasus match fixing sejauh ini pasal-pasal kriminal yang dijatuhkan kepada tersangka matchfixing itu kan sebetulnya tidak kuat. Bahkan dalam kasus yang paling besar yang pernah dihukum misalnya kasus mantan Sekjen PSSI itu kan dakwaan terhadap dia itu kan bukan match fixing tapi penghilangan barang bukti," jelasnya.
 

Baca: PSSI Luncurkan Garuda Academy
 
"Jadi kalau kita bicara match fixing secara keseluruhan secara memang belum ada perangkat hukumnya dari sisi di luar federasi. Oleh sebab itu, betul kalau ada orang mengatakan bahwa yang harus menghukum dalam kasus match fixing adalah federasi," tambahnya.
 
Ia menyebut belum ada pembuktian yang betul-betul sahih terhadap mafia bola. Ia menambahkan PSSI selaku federasi juga memiliki celah-celah yang sulit dibuktikan.
 
"Problemnya adalah di Indonesia ini hanya orang teriak mafia-mafia. Tapi membuktikannya itu enggak pernah bisa. Tidak pernah ada pembuktian yang betul-betul sahih terhadap mafia atau match fixing. Karena elemen-elemen di dalam PSSI sendiri terutama elemen perwasitan itu begitu banyaknya begitu banyak celah dalam tanda kutip untuk bermain yang sulit dibuktikan," kata dia
 
"Ini adalah tugas PSSI. Anggap Andre Rosiade melemparkan isu sebagai trigger supaya PSSI juga berbenah. Kalau dari sisi perwasitan kan sebetulnya sejak zaman Iwan Bule sudah banyak berkembang. Dari sisi gaji mereka, dari sisi imbalan yang diberikan, dari sisi pengetahuan sudah banyak berkembang. Cuma memang masih terlalu banyak bolong-bolongnya. Lubang-lubang itulah yang dimanfaatkan," ucapnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)