Napak Tilas Berdirinya Republik Indonesia

17 August 2025 20:06

Jakarta: Sejak diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, Republik Indonesia telah menginjak usia 80 tahun. Pada segmen ini, kita akan menapak tilas momen-momen sakral detik-detik proklamasi yang menjadi tonggak sejarah berdirinya negara kita.


Detik-detik Priklamasi


1. Kekalahan Jepang di Perang Dunia II

Pada awal Agustus 1945, dua kota penting di Jepang, Hiroshima (6 Agustus) dan Nagasaki (9 Agustus) dibom atom oleh Amerika Serikat. Serangan ini menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Kekalahan Jepang menciptakan kekosongan kekuasaan (vacuum of power) di wilayah jajahannya, termasuk Indonesia. Kondisi ini membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.


2. Peristiwa Rengasdengklok

Pada malam 16 Agustus 1945, sejumlah pemuda seperti Wikana, Sukarni, dan Chairul Saleh menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, sebuah kota kecil di Karawang.

Tujuannya adalah mendesak agar proklamasi dilakukan tanpa campur tangan Jepang, secepat mungkin, karena saat itu Jepang telah menyerah. Soekarno sempat ragu dan menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk PPKI.

Setelah negosiasi panjang, Soekarno dan Hatta akhirnya bersedia memproklamasikan kemerdekaan setelah dijemput kembali ke Jakarta.


3. Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan

Tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Ir. Soekarno membacakan teks Proklamasi di kediamannya, Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Hadir pula tokoh-tokoh nasional dan masyarakat setempat.

Setelah pembacaan, bendera Merah Putih hasil jahitan tangan Fatmawati dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo, dan Surastri Karma (SK) Trimurti. Upacara ini menjadi titik awal berdirinya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.


4. Soekarno-Hatta ditetapkan jadi Presiden-Wapres

Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya.

Setelah diumumkan di Jakarta, secara bertahap berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebar ke belahan nusantra.

Sementara itu upaya untuk mewujudkan kedaulatan Indonesia tidak berhenti begitu saja. Seperti halnya pada Agustus 1946, Belanda melalui Perundingan Linggar Jati hanya mengakui Indonesia secara de fakto hanya Jawa, Madura, dan Sumatera.

Bahkan diperparah pada perundingan Renville pada 1947 wilayah Indonesia dipesempit dan hanya diakui wilayah Yogyakarta, sebagian kecil Jawa dan Sumatera.

Kemudian berlanjut perjuangan pada 1948, di mana Agresi Militer II terjadi saat Belanda menyerang Yogyakarta dan menawan Soekarno-Hatta dengan harapan Indonesia Runtuh. Terlebih lagi karena tidak puas dengan isi perundingan Renville.

Namun perjalanan dukungan Kemerdekaan Indonesia dari sejumlah negara Asia terus berdatangan. Hingga akhirnya pada Januari 1949, PBB lewat Dewan Keamanan mengecam Belanda termasuk AS, dan merujuk pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag berlangsung pada Agustus hingga November. 

Dan akhirnya pada 27 Desemebr 1949 Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia.


Sejumlah fakta unik menuju kemerdekaan Indonesia

  • Saat membacakan Proklamasi, sejarawan mencatat bahwa Soekarno ternyata dengan mengidap penyakit malaria.
  • Setelah ditulis tangan oleh Soekarno, naskah asli teks Proklamasi sempat dibuang ke tempat sampah. Namun untungnya seorang wartawan bernama Baharudin Muhammad Diah berhasil menyelamatkannya.
  • Upacara proklamasi sangat sederhana di kediaman Soekarno pada pukul 10.00 WIB.
  • Bendera Merah Putih dijahit oleh Fatmawati dengan ukuran 2 x 3 meter.
  • Tanggal 17 Agustus 1945 tidak dipilih secara kebetulan, karena Soekarno meyakini tanggal tersebut merupakan tanggal baik.


Tokoh-tokoh Proklamasi:

  • Ir Soekarno: Tokoh sentral yang membacakan teks proklamasi.
  • Drs. Mohammad Hatta: Mendampingi Soekarno dalam penyusunan teks dan membacakan proklamasi.
  • Ahmad Soebardjo: Salah satu tokoh yang ikut merumuskan teks proklamasi.
  • Fatmawati: Menjahit bendera merah putih yang dikibarkan saat proklamasi.
  • Latief Hendraningrat: Mengamankan jalannya upacara proklamasi.
  • Sukarni: Mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.
  • Wikana: Terlibat dalam pengaturan jalannya pembacaan proklamasi.
  • Chaerul Saleh: Memimpin rapat di Rengasdengklok untuk mendesak proklamasi.
  • Yusuf Kunto: Mengantar Soekarno ke Rengasdengklok.
  • Sayuti Melik: Mengetik naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno.
  • BM Diah: Turut menyelamatkan teks asli proklamasi.
  • Koesno Wibowo: merobek bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) di Surabaya pada tanggal 19 September 1945

Sumber: Redaksi Metro TV

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Wijokongko)