Survei: Satu dari Tiga Orang Risih Lihat Ibu Menyusui di Tempat Umum

Dalam rangka Pekan ASI Sedunia atau World Breastfeeding Week (WBW) yang diperingati pada 1-7 Agustus setiap tahunnya, Health Collaborative Center (HCC) mengadakan penelitian terkait persepsi masyarakat terhadap ibu menyusui di tempat umum. Penelitian ini melibatkan responden dari berbagai wilayah.

Hasilnya terungkap fakta bahwa satu dari tiga orang Indonesia masih merasa tidak nyaman melihat ibu menyusui di tempat umum. Termasuk di transportasi umum, restoran hingga pusat perbelanjaan. 

Sementara itu keterbatasan fasilitas ruang laktasi di area publik membuat ibu menyusui mengaku sering menghadapi tatapan tidak nyaman dari orang sekitar saat harus memberikan asi untuk anaknya saat berada di luar rumah.

"Ketika memegang anak, kemudian ketika anak menangis itu orang juga sudah mulai melihat gitu ya dan itu membuat saya sendiri itu tidak nyaman gitu. Jadi sebenarnya yang membuat tidak nyaman selain fasilitas, adalah lingkungannya itu sendiri," ungkap Bunga Pelangi selaku ibu menyusui.
 

Baca juga: IDAI Dorong ASI Eksklusif di Pekan ASI Sedunia 2025

Peneliti utama Health Collaborative Center (HCC), Ray Wagiu Basrowi menekankan perlunya edukasi publik untuk menormalisasi perilaku menyusui di ruang publik, serta mengajak seluruh pihak ikut melindungi hak ibu dan bayi. 

HCC berharap lewat penelitian ini dapat menjadi dasar advokasi bagi pemerintah dan pengelola fasilitas umum untuk menyediakan ruang laktasi yang layak, aman dan mudah diakses di berbagai ruang publik seperti stasiun kereta, taman kota, dan fasilitas umum lainnya.

Pekan ASI Sedunia diharapkan menjadi momentum untuk mengubah persepsi masyarakat, serta meningkatkan kenyamanan dan dukungan bagi ibu menyusui di tempat umum.