Fajar Nugraha • 8 July 2025 21:51
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa ia menominasikannya untuk Hadiah Nobel Perdamaian, menggunakan kunjungan ke Gedung Putih untuk semakin mempererat hubungan keduanya saat AS mendesak gencatan senjata di Gaza.
"Ia sedang menempa perdamaian saat kita berbicara," kata Netanyahu kepada wartawan di awal jamuan makan malam bersama Trump dan pejabat tinggi lainnya pada Senin 7 Juli waktu setempat, seperti dikutip dari Sky News, Selasa 8 Juli 2025.
"Saya ingin menyampaikan kepada Anda, Presiden (Trump), surat yang saya kirim ke Komite Penghargaan Nobel,” imbuh Netanyahu.
"Khususnya dari Anda, ini sangat berarti," kata Trump.
Netanyahu bukanlah pemimpin asing pertama yang menominasikan Trump, yang telah lama mendambakan Nobel. Bulan lalu, Pakistan mengatakan akan menominasikan pemimpin AS tersebut, menggarisbawahi bagaimana para pemimpin asing memahami bahwa cara terbaik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan adalah dengan menghujaninya dengan pujian.
Dalam suratnya kepada Komite Nobel Norwegia, tertanggal 1 Juli, Netanyahu mengatakan upaya Trump telah "membawa perubahan dramatis dan menciptakan peluang baru untuk memperluas lingkaran perdamaian dan normalisasi." Netanyahu mengutip Perjanjian Abraham, yang melihat negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain meresmikan hubungan dengan Israel selama masa jabatan pertama Trump.