5 Saksi Diperiksa Usut Kematian Diplomat Muda Kemenlu

11 July 2025 13:43

Jakarta: Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Sigit Karyono menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa lima orang saksi untuk mendalami penyebab kematian Arya Daru Pangayunan, diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).  Mereka adalah istri korban, rekan kerja, penjaga kos, tetangga, dan teman dekat.

Dua kamera pengawas juga telah dianalisis. Kondisi kamar indekos juga sudah diperiksa kembali untuk meyakinkan hasil temuan. Sebab, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Tim INAFIS membantu kami untuk memperjelas apakah kematian korban murni karena penyakit atau ada unsur lain. Sementara hasil pemeriksaan sementara menyebutkan korban memiliki riwayat sakit kolesterol. Tapi itu masih akan kami padukan dengan hasil otopsi,” kata Kompol Sigit dikutip dari Selamat Pagi Indonesia Metro TV pada Jumat, 11 Juli 2025.
 

Baca Juga: Kapolri Perintah Polda Metro Maksimal Usut Kematian Diplomat Kemlu

Sebelumnya, hasil tempat kejadian perkara (TKP) awal hanya menemukan sidik jari korban di sekitar lokasi dan pada lakban. Hingga kini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian Arya.

Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah duka di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat jenazah Arya tiba pada Rabu malam, 9 Juli 2025. Pihak keluarga tak kauasa menahan tangis saat serah terima jenazah.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha yang turut hadir, juga tak kuasa menahan tangis saat mengenang sosok Arya. Ia menyebut almarhum sebagai diplomat berdedikasi tinggi yang telah menangani berbagai kasus kejahatan kemanusiaan selama bertugas di luar negeri.

“Beliau telah membantu begitu banyak warga negara Indonesia (WNI) yang mengalami masalah. Kami sendiri menyaksikan langsung dedikasi Mas Daru,” ujar Judha.

Keluarga pun merasa kehilangan mendalam. Kakak ipar almarhum, Meta Bagus, mengungkapkan bahwa Arya tidak memiliki riwayat penyakit serius. Ia menyatakan tidak pernah mendengar Arya mengeluhkan masalah kesehatan, apalagi terkait penyakit GERD seperti yang sebelumnya disebut.

“Kalau dibilang punya riwayat GERD, saya rasa tidak. Mungkin stres bisa terjadi, tapi selama ini beliau jarang sakit,” ujar Meta.

Hingga kini, polisi masih menunggu hasil laboratorium. Serta otopsi, guna memastikan penyebab kematian yang sebenarnya.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)