Tim Gabungan Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Atasi Hujan Ekstrem Jabodetabek

11 March 2025 16:33

Jakarta: TNI Angkatan Udara bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Jabodetabek. Operasi ini difokuskan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, perairan utara, dan perairan Jawa Barat (Jabar) yang rawan terhadap curah hujan ekstrem.

Operasi ini menggunakan pesawat Casa 212 milik Skadron Udara 4 TNI AU, dari Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta. Penerbangan pertama untuk penyemaian garam telah dilakukan pada pukul 07.00 WIB. Dilanjutkan dengan penerbangan kedua pada pukul 10.00 WIB.
 

Baca Juga: Pramono Dukung Dedi Mulyadi Batasi Pembangunan Vila di Puncak

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, menyampaikan bahwa pelaksanaan OMC kali ini merupakan arahan dari Gubernur DKI Jakarta dan dilakukan secara terpadu bersama wilayah Jawa Barat dan Banten.

“Operasi ini cukup istimewa karena selain dilakukan di Jakarta, juga mencakup wilayah Jawa Barat dan Banten. BPBD DKI Jakarta menjalankan OMC atas penugasan dari Gubernur, sementara BNPB menangani wilayah Jawa Barat dan Banten. Nantinya, operasi ini bisa dilakukan hingga malam hari oleh BNPB untuk memastikan efektivitasnya,” ujar Yohan dikutip dari Newsline Metro TV pada Selasa, 11 Maret 2025.

Menurut Yohan, OMC dilakukan untuk mencegah awan hujan berpindah ke daratan dan mengurangi curah hujan ekstrem di wilayah perkotaan. BMKG memprediksi periode 11 hingga 20 Maret akan mengalami cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, sehingga operasi ini dijalankan secara intensif.

“Prediksi BMKG menunjukkan kondisi cuaca ekstrem hingga 20 Maret. Oleh karena itu, kami akan melaksanakan OMC selama 10 hari, dengan total sekitar 20 hingga 25 penerbangan. Prosesnya bersifat dinamis mengikuti perkembangan cuaca serta rekomendasi dari BMKG dan TNI AU,” tambahnya.

Dalam satu kali penerbangan, pesawat membawa sekitar 800 kg garam untuk disemai di atmosfer. Pada hari pertama operasi, total garam yang digunakan diperkirakan lebih dari 2 ton. Selain penerbangan siang, BNPB tengah merancang operasi penerbangan malam untuk wilayah Jawa Barat dan Banten guna meningkatkan efektivitas modifikasi cuaca.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)