4 August 2024 01:02
Di tengah masih memanasnya ketegangan di Timur Tengah akibat perang di Gaza, dunia tiba-tiba digemparkan peristiwa terbunuhnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh pada Rabu lalu, 31 Juli 2024. Haniyeh tewas bersama salah satu pengawalnya akibat sebuah serangan di Teheran, Iran.
Media Iran menyebut Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian yang dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli lalu. Dalam pernyataan resminya Hamas menyebut tewasnya Haniyeh diakibatkan serangan mematikan yang dilakukan militer Zionis Israel terhadap rumah kediaman Haniyeh di Teheran, Iran.
Saat ini penyebab pasti kematian Haniyeh masih diselidiki pihak berwajib Iran. Meski Israel belum memberi tanggapan atas tewasnya Haniyeh, para politisi Hamas menuding Israel berada di balik aksi pembunuhan terhadap pemimpin Hamas tersebut.
Pengamat Timur Tengah, Dina Sulaeman menyebut berdasarkan rekam jejak aksi teror, dugaan kuat pasukan intelijen Israel, Mossad, berada di balik aksi pembunuhan Ismail Haniyeh.
Terbunuhnya Ismail Haniyeh membuat kelompok perlawanan Hamas berduka. Kelompok Hamas bersumpah akan membalas Israel. Tak hanya Hamas, milisi penguasa Yaman, Houthi dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, juga mengutuk serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Anggota Biro Politik Houthi, Muhammed Ali Al Houthi mengatakan bahwa serangan yang menewaskan Ismail Haniyeh adalah sebuah aksi terorisme dan kriminal. Kematian Haniyeh terjadi tak berselang lama dengan serangan Israel ke Lebanon, yang diklaim menewaskan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukur. Tindak ini semakin menguatkan tekad para pejuang Hizbullah yang berperang melawan Israel.
Hamas, Hizbullah dan Houthi merupakan sekutu yang bergabung dalam sebuah poros yang disebut sebagai poros perlawanan. Ketiga kelompok ini terus melakukan perlawanan terhadap Israel yang terus mencaplok tanah Palestina. Kelompok Hizbullah dan Houthi misalnya telah melancarkan serangan ke Israel untuk menekan Tel Aviv agar menghentikan serangan ke Gaza.
Selama ini para pemimpin kelompok kemerdekaan Palestina, Hamas sudah sering menjadi target utama aksi pembunuhan atau penangkapan rezim Zionis Israel. Dalam 20 tahun terakhir misalnya sejumlah pemimpin Hamas tewas dibunuh Israel.
Baca juga: Israel Harus Bertanggung Jawab Jika Perang Pecah di Timur Tengah |