Membaca Arah dan Sentimen Pasar Modal di 2024

10 January 2024 11:24

Menghadapi 2024, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi masih akan menghadapi sejumlah tantangan dan hambatan. Mulai dari tingkat bunga bank sentral global yang tinggi hingga tensi geopolitik yang masih belum selesai. Hal itu tidak menutup kemungkinan akan memberikan hambatan pada perekonomian domestik, termasuk pasar modal.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menyebut, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2024 diprediksi akan terbatas.  

"Target kami di tahun ini ada di rentang 7.300 sampai 7.700 ya dalam artian jika kita optimis mungkin bisa sampai kepada 7.700," jelas Alfred di program Zona Bisnis Metro TV, Rabu 10 Januari 2024. 

Faktor Pemilu, kata Alfred, memang akan mendorong adanya keputusan wait and see dari para investor. Pelaku pasar disebut lebih ingin memastikan apakah Pemilu berjalan kondusif atau tidak. 

Hal tersebut berbeda dari Pemilu sebelumnya. Di mana hasil Pemilu menjadi sentimen tersendiri bagi beberapa sektor, khususnya infrastruktur. 

"Kondisi indeks saat ini juga sudah mulai mengindikasikan bahwa pasar optimis Pemilu berjalan cukup kondusif. Sehingga tadi faktor wait and see-nya mungkin tidak akan terlalu cukup besar seperti pemilu-pemilu sebelumnya," ucap Alfred. 

Sementara, Bank Dunia dalam laporan terbarunya Global Economic Prospects January 2024 memperkirakan ekonomi global akan melambat ke 2,4% pada tahun ini dibandingkan 2,6% pada 2023. Meski begitu, sejumlah sektor diyakini masih cukup kuat untuk menjaga pertumbuhan. 

"Tentu tadi sektor-sektor yang cukup resilien ya, seperti misalnya sektor keuangan, sektor telekomunikasi, sektor konsumer, relatif masih cukup solid meskipun dari sisi pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan sedikit tertekan," kata Alfred. 

Berbeda dengan sektor industri, pasar saham disebut akan lebih bereaksi terhadap proyeksi perlambatan ekonomi global. Hal ini akan berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi di 2025 dan seterusnya. 

"Artinya ini juga menjadi sentimen yang cukup kuat akan mempengaruhi investor," tutup Alfred. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)