Pergerakan Tanah Memaksa Ratusan Warga Lebak Mengungsi

12 December 2024 08:06

Lebak: Kabupaten Lebak, Banten, mengalami bencana pergerakan tanah yang memaksa ratusan warga untuk kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi. Bencana ini tidak hanya merusak bangunan rumah warga, tetapi juga merusak infrastruktur jalan yang menghubungkan antar desa.

Pergerakan tanah terjadi di sejumlah lokasi, dengan dampak terparah terjadi di Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, dan Desa Cidikit, Kecamatan Bayah. Di kedua desa ini, tanah bergerak menyebabkan kerusakan parah pada puluhan bangunan rumah warga serta infrastruktur jalan antar desa. Akibatnya, sebanyak 312 warga dari kedua desa harus meninggalkan rumah dan kampung mereka karena sudah tidak memungkinkan untuk ditempati.
 

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Lebak Makin Meluas


Sebanyak 90 warga Desa Panyaungan sementara tinggal di tenda pengungsian, sementara 222 warga Desa Cidikit mengungsi ke gedung sekolah setempat dan sebagian ke rumah kerabat.

"Jadi, ada dua titik yang terjadi pergerakan tanah dan longsor pertama di Desa Panyaungan Kecamatan cihara itu ada 21 rumah dan 23 KK (kartu keluarga) yang kemudian kita tempatkan di pengungusian terpusat di Lapangan Cingagoler, di sana kita bangun tenda pengusi dan dapur umum," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabuparen Lebak, Feby Rezky Pratama dikutip dari Headline News Metro TV pada Kamis, 12 Desember 2024.

Serta Pemerintah Kabupaten Lebak saat ini masih menerapkan status tanggap darurat hingga 15 Desember 2024. Langkah ini diambil karena prediksi cuaca ekstrem diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun dan awal tahun berikutnya.


(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id