Krisis Bahan Baku, Sritex Rumahkan 3 Ribu Pekerja

12 December 2024 13:54

Krisis bahan baku produksi telah membuat lebih dari tiga ribu karyawan PT Sritex dirumahkan. Hal ini meningkat yakni dari 2.500 orang sejak putusan pailit Pengadilan Negeri (PN) Semarang pada Oktober 2024.

Aktivitas produksi terhenti karena bahan baku habis. Sementara kesepakatan keberlangsungan usaha going consent antara pengusaha dan kurator belum tercapai.

Meskipun Presiden telah meminta Sritex untuk menghindari PHK, ketidakjelasan proses hukum dan pengelolaan perusahaan yang kini di tangan empat kurator memperburuk situasi. Kurator yang ditunjuk yakni Deni Ardansyah, Nur Hidayat, Fajar Romi Gumilar, dan Nurmacandra belum mencapai keputusan untuk mengizinkan perusahaan kembali beroperasi normal dengan Haruno Patriadi yang bertindak sebagai hakim pengawas.

Manajemen Sritex mengaku tidak berwenang karena seluruh pengelolaan perusahaan telah dialihkan kepada kurator yang menyebabkan nasib ribuan karyawan tetap tidak menentu.
 

Baca: Wamenaker Pastikan Tidak Ada PHK Karyawan Sritex

Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan menyebut tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) di Sritex. Sebab, pemerintah akan selalu berada di garis depan dalam memperjuangkan hak dan nasib para pekerja PT Sritex.

"Saya tegaskan, kami akan selalu ada di garis depan untuk memperjuangkan nasib para pekerja Sritex," ucap Noel saat menghadiri istighosah bersama seluruh pekerja PT Sritex, di Sukoharjo, Jawa Tengah, dikutip Minggu, 17 Oktober 2024.

Terkait isu dan opini yang berkembang terkait PHK dan dirumahkannya 2.500 pekerja Sritex. Dia menyebut, bahwa pekerja Sritex tersebut tidak di-PHK tetapi dirumahkan karena perusahaan tidak berproduksi akibat kurangnya bahan baku. Sedangkan PHK lanjut dia adalah pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan perusahaan.

"Jangan salah definisi ya soal itu, biar masyarakat paham mana PHK, dan mana yang dirumahkan," tegas Noel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)