Catatan Kabinet Merah Putih
10 December 2024 22:49
Mimpi Presiden Prabowo Subianto mengentaskan kemiskinan dalam misi Asta Cita lewat program tiga juta rumah per tahun masih dihadapkan sejumlah tantangan. Salah satu tantangan yang paling kentara adalah persoalan anggaran.
Pasalnya, alokasi anggaran untuk program perumahan 2025 di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) 2025 hanya sebesar Rp5,1 triliun dari total anggaran Rp5,27 triliun. Padahal kebutuhan anggaran program pembangunan rumah mencapai Rp53,6 triliun.
Dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR pada Selasa, 3 Desember 2024, Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan, anggaran kementerian yang digawanginya bersumber dari pecahan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang sebelumnya telah diketuk palu sebesar Rp116,22 triliun pada 2025. Maruar menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan lampu hijau untuk melakukan usulan penambahan anggaran. Artinya masih ada gap kebutuhan anggaran untuk perumahan sekitar Rp48 triliun.
Meski dengan anggaran terbatas, Maruarar mengaku optimis bakal merealisasikan target program tiga juta rumah per tahun. Dengan rincian dua juta rumah di perdesaan dan satu juta rumah di perkotaan. Melalui sejumlah strategi di antaranya dengan menggandeng developer, bank hingga pelaku usaha swasta lewat program CSR.
Politikus partai Gerindra ini juga mengajak Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) untuk ikut mewujudkan program tiga juta rumah per tahun. Seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya sebagai anak buahnya Presiden Prabowo juga harus optimis. Di tengah berbagai keterbatasan dan kendala, ya kita berjuang," kata Maruarar.