BMKG Imbau Waspada Bencana Hidrometeorologi

7 December 2025 10:53

Jakarta: Serangkaian bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah daerah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Kondisi cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal tahun 2026, sehingga berbagai pihak diminta memperkuat langkah antisipasi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui rilis resminya pada 4 Desember 2025 menyampaikan bahwa cuaca hujan masih mendominasi dalam sepekan ke depan. Meski diimbau tetap waspada, masyarakat juga diminta tetap tenang dan mengikuti informasi resmi yang beredar.

Tidak Ada Wilayah Tanpa Hujan dalam Dua Bulan ke Depan

BMKG mencatat, tidak ada satu pun provinsi di Indonesia yang diprediksi mengalami kondisi tanpa hujan lebih dari dua bulan pada periode ini. Pemerintah sebelumnya juga telah menetapkan status siaga untuk mengantisipasi peningkatan cuaca ekstrem hingga akhir tahun, termasuk potensi hujan lebat hingga sangat lebat.

Sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatra Utara, Pulau Jawa, hingga Papua disebut menjadi area yang paling berpotensi terdampak. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah mulai menyiapkan mitigasi untuk mengurangi risiko banjir dan longsor.

Selain itu, TNI, BMKG, dan BNPB telah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk membantu mengurangi intensitas hujan di wilayah yang rentan bencana.

Ancaman Bibit Siklon di Selatan Indonesia

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani menyampaikan, periode November hingga Februari perlu menjadi perhatian serius. Indonesia memasuki fase rawan kemunculan bibit siklon tropis terutama di wilayah perairan selatan.

Zona rawan tersebut meliputi:
  • Bengkulu
  • Sumatra Selatan
  • Selatan Pulau Jawa
  • Bali
  • Nusa Tenggara
  • Maluku
  • Papua Tengah
  • Papua Selatan
Kawasan-kawasan ini berpotensi mengalami curah hujan tinggi, gelombang laut ekstrem, hingga bencana hidrometeorologi lainnya. Rekam kejadian siklon sebelumnya, seperti Siklon Cempaka (2017), Siklon Roja (2021), serta Siklon Senyar (2025), menjadi contoh nyata dampak serius yang dapat terjadi.

Prediksi Hujan Lebat 5–11 Desember 2025

BMKG membagi peta potensi hujan lebat ke dalam dua fase:
  •  5–7 Desember 2025
Sumatra: Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung
Jawa: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur
Wilayah lain: Kalimantan Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Pegunungan, Papua Selatan
  • 8–11 Desember 2025
Sumatra Utara, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Papua Pegunungan.

Potensi Angin Kencang 8–11 Desember 2025

Selain hujan lebat, BMKG juga memetakan potensi angin kencang di wilayah:
  • Maluku Utara
  • Sulawesi Utara
Kondisi ini berpotensi memperburuk dampak jika terjadi berbarengan dengan hujan deras dan gelombang tinggi di pesisir.

Banjir Rob Mengancam Sejumlah Wilayah Pesisir

BMKG juga mengeluarkan peringatan resmi terkait potensi banjir rob yang dipicu fenomena fase perige, yaitu jarak terdekat bulan ke bumi yang bertepatan dengan bulan purnama pada 4 Desember 2025. Fenomena ini meningkatkan risiko naiknya muka air laut.

Wilayah terdampak di Aceh:
Melabu, Biran, Lok Sumawai, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh Timur, Aceh Utara

Wilayah di Sumatra Utara & Sumatra Barat:
  • Medan Belawan
  • Medan Labuhan
  • Medan Marelan
  • Kepulauan Mentawai
Potensi banjir rob diprediksi terjadi pada periode 3–7 Desember 2025.

Langkah Antisipatif bagi Masyarakat

BMKG menekankan bahwa masyarakat dapat melakukan langkah sederhana namun penting untuk mengurangi risiko:
  1. Aktif memantau informasi resmi BMKG melalui website dan kanal peringatan dini.
  2. Menghindari aktivitas di tepi sungai atau pesisir saat hujan lebat atau ketika peringatan banjir rob diumumkan.
  3. Menyiapkan peralatan darurat seperti senter, pompa air, ember, dan menyimpan dokumen penting di tempat aman.
  4. Membersihkan saluran air dan gorong-gorong untuk mencegah genangan.
  5. Meningkatkan koordinasi dengan tetangga dan lingkungan sekitar untuk penyebaran informasi cepat.
BMKG mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dini agar dampak bencana tidak semakin parah dan masyarakat dapat menjalani aktivitas dengan lebih aman.

Saksikan News Stream lainnya hanya di Metrotvnews.com.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Christian Duta Erlangga)