Upaya Pemerintah Arab Saudi Hadapi Cuaca Panas saat Puncak Haji

Aktivitas ibadah dalam bagian dari menunaikan ibadah haji tidak boleh dianggap remeh. Para dokter dan otoritas medis yang warga negaranya sedang melaksanakan ibadah haji telah mengeluarkan pemberitahuan agar jemaah haji dapat menjaga kesehatannya saat menunaikan ibadah haji.

Salah satu sebabnya adalah terkait dengan cuaca panas. Informasi dari pusat meteorologi nasional Saudi menyebutkan bahwa potensi kenaikan suhu menjadi 48 derajat celsius, dengan kelembaban mencapai 60%.

Arab Saudi menyadari kesulitan yang akan dihadapi para jemaah. Arab Saudi pun membuat langkah-langkah agar jamaah haji nyaman dalam beribadah. Salah satunya dengan membuat pusat pendingin.

Langkah ini merupakan langkah antisipasi kejadian yang pernah melanda pada 2023. Kementerian Kesehatan Saudi mencatat terdapat 6.700 kasus heat strain dan heat stroke.

Menurut pusat meteorologi nasional Saudi, pengamatan dilakukan untuk mempelajari iklim, debu dan badai pasir selama musim haji serta peluang perubahan cuaca. Pengamatan juga diambil dari data yang diperoleh terkait dengan informasi cuaca untuk perubahan iklim, informasi peringatan badai pasir dan debu, serta potensi untuk dilakukannya penyemaian awan.
 

Baca juga: Timwas Haji DPR Bersama Kemenag Lakukan Koordinasi Persiapan Puncak Haji

Selain itu persiapan untuk berangkat ke Tanah Suci pun perlu diperhatikan termasuk vaksinasi. Seperti vaksin meningitis, polio dan demam kuning dari negara-negara yang endemis jenis penyakit ini.

Pihak berwenang Arab Saudi pun merekomendasikan jemaah mendapat vaksin flu, menjaga kebersihan juga tidak kalah penting, termasuk menggunakan jasa tukang potong rambut yang berlisensi dan menggunakan pisau cukur yang baru. 

Menggunakan jasa tukang cukur pinggir jalan beresiko terkena penyakit yang ditularkan melalui darah. Ini penting dilakukan bagi jemaah haji pria yang harus mencukur rambutnya di akhir rukun haji.

Haji dianggap sebagai pengalaman spiritual mendalam dan termasuk dalam rukun Islam. Artinya ibadah haji harus dilakukan oleh setiap muslim setidaknya sekali seumur hidup, jika mereka mampu secara finansial dan fisik untuk melakukannya.