Tim Prabowo-Gibran Bantah Anggaran Makan Bergizi Gratis Dipangkas

Jakarta: Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran membantah anggaran program makan bergizi gratis diturunkan menjadi Rp7.500 per porsi. Skema anggarannya masih tetap dengan skema yang semula dibahas, yakni Rp15 ribu per porsi.

"Mungkin ini adalah pernyataan-pernyataan yang sifatnya masih spekulatif dari berbagai pihak," ujar Anggota  Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran Budi Djiwandono, dikutip Sabtu, 20 Juli 2024.

Sementara itu, Anggota Tim Komunikasi Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, memastikan besaran anggaran yang disiapkan untuk merealisasikan program itu senilai Rp71 triliun dari APBN.

Prabowo berpesan agar program makan bergizi gratis harus memenuhi standar ketercukupan gizi yang ditentukan oleh ahli gizi. Selain itu, penerima manfaatnya harus dioptimalkan.

"Semua proses riset, kajian, dan uji coba akan bersandarkan pada dua pesan arahan Pak Prabowo," ujar Hasan.
 

Baca: Tim Prabowo-Gibran Jamin Tak Akan Kurangi Kualitas Program Makan Bergizi

Besaran jatah makan bergizi gratis itu akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah. Sesuai dengan ketersediaan jenis dan bahan makanan yang ada di daerah tersebut.

"Harga akan bergantung pada jenis menu dan bahan makanan yang tersedia di berbagai daerah. Dengan bahan pangan yang tersedia, nanti diracik, kemudian harganya menyusul," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp7.500 per porsi dinilai cukup. Khususnya, untuk mereka yang tinggal di daerah.

"Saya kira untuk daerah tertentu, Rp7.500 sudah sangat besar itu," kata Muhadjir.

Meski demikian, Muhadjir mengatakan, anggaran makan bergizi gratis yang turun dari semula Rp15 ribu itu masih digodok.

"Ini masih dalam proses pematangan. Namun, InsyaAllah, berapapun nilainya yang penting memenuhi standar untuk kesehatan," katanya.