Jakarta: Cicak, hewan kecil yang hidup berdampingan dengan manusia, telah lama diselimuti oleh berbagai mitos dan kepercayaan, mulai dari isu racun hingga pertanda buruk. Namun, berdasarkan fakta ilmiah dan biologi, sebagian besar mitos populer tentang cicak tidak didukung oleh bukti.
1. Mitos Racun Ditampik Fakta Biologis
Mitos paling umum yang beredar adalah bahwa cicak mengandung racun dan berbahaya jika jatuh ke makanan atau minuman. Faktanya, cicak rumah biasa (Hemidactylus frenatus), jenis yang sering ditemui di Indonesia, sama sekali tidak beracun (non-toxic). Mereka adalah kadal mini yang mengandalkan kecepatan dan kamuflase untuk bertahan hidup, bukan racun.
Meskipun demikian, seperti hewan lain, cicak memang berpotensi membawa bakteri dari tempat-tempat kotor yang mereka kunjungi. Risiko terbesar yang ditimbulkan cicak bukanlah racun, melainkan kontaminasi bakteri.
2. Risiko Kesehatan dari Bakteri Salmonella
Mitos kedua yang berkaitan dengan kesehatan adalah klaim bahwa kotoran cicak sangat berbahaya atau bahkan mematikan. Faktanya, kotoran cicak memang berpotensi membawa bakteri Salmonella.
Bakteri ini merupakan agen patogen yang dapat menyebabkan Salmonellosis, yakni gangguan pencernaan parah, demam, dan infeksi usus pada manusia. Oleh karena itu, meskipun kotorannya tidak bersifat mematikan seperti yang diklaim mitos, masyarakat tetap harus berhati-hati dan membersihkan kotoran cicak dengan baik untuk menghindari risiko penyebaran bakteri Salmonella demi menjaga kebersihan lingkungan.
3. Jatuhnya Cicak Hanya Kecelakaan Fisik
Mitos terakhir yang sangat populer dalam berbagai budaya adalah keyakinan bahwa cicak adalah Pembawa Sial atau pertanda buruk, terutama jika mereka jatuh ke bagian tubuh tertentu. Faktanya, klaim ini adalah murni kepercayaan budaya atau mitologi.
Secara ilmiah, jatuhnya cicak adalah kecelakaan fisik biasa. Hal ini disebabkan oleh kegagalan sistem perekat alami pada kakinya, yang bekerja berdasarkan Gaya Van der Waals (gaya tarik antarmolekul). Kegagalan ini bisa terjadi akibat permukaan yang terlalu kotor, lembap, atau gerakan yang terlalu cepat, bukan karena faktor nasib buruk.
Dengan demikian, sudah jelas bahwa cicak hanyalah reptil kecil yang mencari serangga dan nyamuk, dan sebagian besar mitos yang menyelimutinya tidak terbukti secara ilmiah.
Saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.
(Muhammad Fauzan)