Rencana pembangunan pabrik kaca terbesar di dunia yang akan dibangun di kawasan Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pada khususnya dan masyarakat Kota Batam pada umumnya.
Untuk itu, pemerintah melalui Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) akan membangun kawasan terpadu lengkap dengan fasilitas baru bagi warga yang terkena dampak relokasi akibat dari pembangunan kawasan industri yang memiliki berkonsep eco city tersebut.
Lokasinya berada di kawasan Dapur 3, Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, dan berada di tepi laut, tidak jauh dari lokasi warga sebelumnya. Saat ini proses pematangan lahan sudah dilakukan dengan menggunakan beberapa alat berat yang didatangkan ke lokasi.
Untuk luas lahan yang disiapkan oleh pemerintah mencapai 17 ribu hektare lebih yang akan digunakan untuk pembangunan rumah warga, perkebunan, sekolah, dermaga, jalan, tempat ibadah serta berbagai fasilitas lainnya. Diharapkan dengan adanya pembangunan kawasan baru ini akan bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari sehingga taraf hidup masyarakat akan lebih meningkat.
Dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh pejabat mulai dari Kepala BP Batam, Gubernur, Kapolda, Danrem, Lembaga Adat Melayu (LAM), serta beberapa pejabat lainnya, sepakat untuk melaksanakan pembanguan kawasan Rempang ini dengan memberikan perhatian yang lebih kepada masyarakat terdampak dengan membuat kawasan permukiman baru yang bernuansa melayu.
"Diberikan ganti lahan per rumah itu kira-kira maksimum 500 m2 berikut dengan sertifikat," ujar Kepala Badan BP Batam Muhammad Rudi.
Jika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang Galang akan mendapatkan hunian sementara dengan nilai Rp1,2 juta perbulan. Tidak hanya itu, biaya hidup masyarakat selama di hunian sementara juga akan ditanggung sebesar Rp1 juta per jiwa setiap bulannya.
Hunian baru yang disiapkan itu berupa rumah type 45 senilai Rp 120 juta dengan luas tanah maksimal 500 m2. Hunian itu berada di Dapur 3 Kelurahan Sijantung yang sangat menguntungkan untuk melaut dan menyandarkan kapal.
Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City akan menjadi kampung percontohan di Indonesia sebagai kampung nelayan modern dan maju. Sebab akan tersedia berbagai fasilitas pendidikan lengkap (SD, SMP hingga SMA), pusat layanan kesehatan, olahraga, dan sosial. Serta fasilitas ibadah, dermaga, sampai Tempat Pemakaman Umum.