Tindak kejahatan yang dilakukan oleh anak di bawah umur sekarang semakin masif dan mengkhawatirkan. Kriminolog dan ahli psikologi forensik, Adrianus Meliala mengatakan bahwa ketika seorang anak melakukan suatu tindak kejahatan selalu dikaitkan dengan orang tuanya.
"Di negara tetangga kita, jarak sosial itu sempit. Sementara di Indonesia itu seringkali kita bertemu dengan pelaku dan korban yang luar biasa jarak sosialnya. Yang sering terjadi di Indonesia membawa bapaknya siapa, anaknya siapa. Kemudian kita tidak bisa fokus lagi pada kasusnya," kata kriminolog dan ahli psikologi forensik, Adrianus Meliala dalam Kick Andy Metro TV, Minggu (7/5/2023).
Adrianus mencontohkan pada kasus Mario Dandy Satrio yang melakukan kekerasan kepada remaja bernama David. "Sebetulnya kita sebagai masyarakat sudah tidak disiplin karena sudah mengaitkan bahwa ini anak siapa dan malah sudah teralih dengan kekayaan bapaknya," tambah Adrianus.
Adrianus mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara dengan jarak sosal yang luar biasa. Menurutnya, teori anak-anak dikumpulkan dari berbagai status sosial tidak berlaku di Indonesia.
"Misalnya anak tukang becak dengan anak dosen, saya kira susah untuk berkomunikasi secara baik karena pasti ada relasi kuasa. Jadi relasi kuasa saya ambil contoh anak tukang becak akan mengiyakan seseorang yang mempunyai status sosial lebih tinggi," tegas Adrianus.