Perjuangan CEO Kopi Tuku Melawan Rasa Tak Percaya Diri dan Perkuat Interaksi

Pendiri Kopi Tuku, Andanu Prasetyo (Tio), sempat tidak percaya diri dengan resep Kopi Susu Tetangga yang dibuatnya. Untuk mengatasi keraguan tersebut, Tio memperbanyak interaksi dengan konsumen dan menekankan pentingnya menemukan tujuan sebagai fondasi utama dalam berwirausaha.

Tio mengakui bahwa ia adalah orang yang cenderung menghindari risiko dan memiliki mentalitas yang cukup lembek. Terlebih dia dibesarkan sebagai anak bungsu yang dimanjakan dalam keluarga besar.

Namun, dia menegaskan bahwa rasa tidak percaya diri terhadap resep sendiri adalah hal yang wajar. Terutama karena sistem edukasi di Indonesia yang cenderung meminta pemahaman eksak, bukan memicu daya pikir atau berpendapat sendiri.

Dengan memperbanyak interaksi dengan konsumen, Tio membangun rasa percaya diri. Sebab, dia semakin tahu di mana letak kesalahan resepnya dan dapat segera memperbaikinya. Dalam konteks startup, ia menyebutkan bahwa produk harus terus diperbaiki hari demi hari.

 

 

Temukan tujuan

Tio mengingatkan hal penting yang harus diingat oleh calon wirausaha. Hal penting yang dimaksud adalah menemukan tujuan atau panggilan hidup sebelum memulai usaha.

"Temukan tujuan dulu sebenarnya karena itu akan menjadi pondasi," kata Tio dalam Jong Indonesia Festival, Metro TV, Kamis, 30 Oktober 2025.

Tio bahkan pernah dengan sengaja memamerkan resep asli Kopi Tuku di sebuah kompetisi kopi nasional. Namun ia menyertakan pesan bahwa mungkin beda tetangga, mungkin beda rasa kopi susunya.

Poinnya adalah, fungsi terbaik anak muda dalam berkreasi adalah memberikan nilai tambah. Rasa percaya diri sejati akan datang dari apresiasi orang lain, tetapi kuncinya adalah rasa percaya diri harus muncul dari diri sendiri, yang diawali dengan mengenali diri dan menemukan tujuan.

Ia juga mengingatkan bahwa menjadi pengusaha adalah pekerjaan yang paling kesepian karena harus menyelesaikan masalah sendiri. Oleh karena itu fundamental harus dikuatkan.


(Muhammad Fauzan)