PM India Tegaskan Pantau Setiap Langkah Pakistan

14 May 2025 16:19

New Delhi: Ketegangan antara India dan Pakistan menunjukkan tanda-tanda mereda setelah kedua negara mengumumkan gencatan senjata sementara waktu pada Senin kemarin. Namun Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menegaskan bahwa pihaknya tetap waspada dan akan terus memantau setiap langkah Pakistan.

Gencatan senjata ini sebelumnya diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengklaim telah berhasil menghentikan potensi konflik nuklir melalui negosiasi. Namun, Modi tidak secara eksplisit menyebut peran AS dalam kesepakatan ini. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa India tidak akan tinggal diam terhadap ancaman nuklir dan terorisme.
 

Baca: Militer India Terus Lontarkan Tuduhan Pelanggaran Gencatan Senjata, Pakistan Membantah

“Kami baru saja menghentikan sementara aksi balasan terhadap kamp teroris dan militer Pakistan. Dalam beberapa hari ke depan, kami akan menilai setiap langkah Pakistan dan mengambil tindakan yang diperlukan,” ujar Modi dalam pernyataan resminya, dikutip dari Metro Siang di Metro TV, Rabu, 14 Mei 2025.

Modi juga menegaskan bahwa India hanya menunda serangannya dan akan merespons setiap provokasi dengan 'aturan main sendiri'. Meski demikian, otoritas kedua negara melaporkan bahwa tidak ada serangan yang terjadi dalam 24 jam terakhir, menandai pertama kalinya kedua negara bersenjata nuklir ini tidak saling meluncurkan tembakan sejak eskalasi terbaru dimulai.

Seperti diketahui, Trump umumkan bahwa India dan Pakistan sepakat untuk gencatan senjata. Pengumuman gencatan senjata itu muncul pada hari ketika kekhawatiran bahwa persenjataan nuklir India dan Pakistan mungkin ikut berperan.

Trump pada Sabtu 10 Mei 2025 mengatakan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk "gencatan senjata penuh dan segera," di tengah kedua negara yang melancarkan serangan dan serangan balik terhadap lokasi militer masing-masing.

Baik Pakistan dan India memberikan konfirmasi gencatan senjata yang sudah diumumkan oleh Trump. Ini diharapkan bisa mengakhiri ketegangan yang dipicu serangan di Kashmir yang menewaskan 26 orang April lalu.




(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)