Asosiasi Migas Ungkap Alasan BBM di SPBU Swasta Masih Langka

1 October 2025 19:34

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Migas Nasional, Moshe Rizal, menjelaskan penyebab masih kosongnya stok BBM di sejumlah SPBU swasta. Padahal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan akan normal dalam tujuh hari sejak 19 September 2025.

Menurut Rizal, kelangkaan ini terjadi karena peralihan pasokan dari supplier lama ke Pertamina tidak mudah dilakukan. Setiap perusahaan SPBU, memiliki spesifikasi bahan bakar yang berbeda-beda dan tidak bisa diubah begitu saja.

“Hal-hal seperti ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Masing-masing SPBU punya spesifikasi sendiri. Itu tidak bisa diubah begitu saja karena menyangkut preferensi konsumen mereka,” ujar Rizal dalam program Primetime News Metro TV, Rabu, 1 Oktober 2025.

SPBU, seperti Shell, masih melakukan negosiasi harga dengan Pertamina. Selain itu, terdapat persoalan spesifikasi base fuel yang berbeda dengan yang biasa digunakan SPBU swasta.

Selain soal spesifikasi, negosiasi harga juga menjadi kendala. Membeli dari Pertamina menambah biaya logistik, distribusi, hingga administrasi, sehingga harganya menjadi lebih tinggi dibanding membeli langsung dari kilang atau agen sebelumnya.

“Walaupun Pertamina menyebut harga at cost, tetap ada biaya financing, logistik, distribusi, hingga administrasi. Itu otomatis menambah komponen biaya,” ungkap Rizal.

1 SPBU Swasta Sudah Sepakat


Dari empat SPBU swasta yang beroperasi di Indonesia, baru satu yang disebut sudah mencapai kesepakatan dengan Pertamina. Tiga lainnya masih dalam tahap negosiasi yang berlangsung secara business to business (B2B).

Rizal memandang, pemerintah sebaiknya segera mengalihkan kuota BBM Pertamina yang masih tersisa sekitar 34 persen pada Oktober ini langsung ke SPBU swasta. Dengan begitu, SPBU swasta tetap bisa membeli dari supplier lama sesuai spesifikasi tanpa terhambat negosiasi harga dan standar.

“Kalau dialihkan, mereka bisa kembali membeli langsung ke supplier yang biasa mereka tunjuk. Jadi tidak ada masalah negosiasi harga maupun spesifikasi,” katanya.

Namun, hingga kini belum jelas kapan BBM di SPBU swasta bisa benar-benar tersedia kembali bagi masyarakat.

“Semua masih bergantung pada negosiasi. Kalau bisa disesuaikan spesifikasinya dan Pertamina bisa mensuplai, maka distribusi bisa jalan. Tapi untuk sekarang masih abu-abu,” ujar Rizal. 

(Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)