Korban Meninggal Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 8 Orang

Proses evakuasi korban reruntuhan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, memasuki hari kelima, Jumat, 3 Oktober 2025. Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga jenazah dari bawah puing-puing bangunan. Dengan penemuan tersebut, total korban meninggal dunia bertambah menjadi delapan orang.

Jurnalis Metro TV, Belinda Firda, dalam program Breaking News Metro TV, melaporkan, bahwa ketiga korban ditemukan di titik yang sudah terdeteksi sejak hari ketiga pencarian. Dua jenazah berhasil dievakuasi sekitar pukul 09.00 WIB, sementara satu korban lain membutuhkan waktu tambahan karena tertimbun material beton yang sulit dibersihkan.

Sementara itu, jurnalis Metro TV, Rudy Pardosi dari Rumah Sakit Bhayangkara Jawa Timur, menginformasikan bahwa tiga jenazah terbaru langsung dibawa ke kamar jenazah RS Bhayangkara Jatim untuk diidentifikasi. Proses identifikasi dilakukan dengan membandingkan data antemortem dari keluarga dengan data post-mortem korban. Jika data tidak mencukupi, langkah terakhir adalah pencocokan DNA yang diperkirakan memakan waktu hingga satu minggu.

Selain RS Bhayangkara, dua rumah sakit lain, yakni RS Islam Siti Hajar dan RSUD Notopuro Sidoarjo, tetap diperbantukan untuk merawat korban selamat. Namun, seluruh jenazah korban meninggal kini difokuskan ke RS Bhayangkara karena fasilitas pendingin jenazah di dua rumah sakit lainnya tidak memenuhi standar.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa total korban dari tragedi ini mencapai 112 orang, terdiri dari 104 korban selamat dan delapan korban meninggal dunia. 

Data ini sudah memperhitungkan satu santri yang sempat dilaporkan hilang namun ternyata berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

Hingga siang ini, Tim SAR gabungan masih  terus melakukan pencarian terhadap 55 korban yang diduga tertimbun reruntuhan. 

Proses evakuasi dilakukan dengan kombinasi manual dan penggunaan alat berat seperti crane serta ekskavator breaker untuk mempercepat penghancuran lapisan beton yang menumpuk.

(Muhammad Fauzan)