29 May 2025 15:31
Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Yon Machmudi, menilai kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Akademi Militer (Akmil) Magelang sebagai langkah strategis mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Prancis. Ia menyebut kehadiran Macron bersama Presiden Prabowo Subianto mencerminkan keseriusan kedua negara, dalam memperkuat kerja sama di bidang pertahanan.
Menurut Yon, kehadiran Macron secara langsung di pusat pendidikan militer Indonesia menunjukkan komitmen tinggi Prancis dalam menjalin kemitraan jangka panjang. Terutama setelah penandatanganan berbagai nota kesepahaman yang mencakup transfer teknologi dan pembangunan pusat pelatihan.
"Prancis merupakan salah satu kekuatan besar dunia dan anggota Dewan Keamanan PBB. Kunjungan langsung ke Akmil menunjukkan kesiapan kedua negara untuk memperkuat kerja sama pertahanan," ujar Yon Machmudi dikutip dari Breaking News Metro TV pada Kamis, 29 Mei 2025.
Yon menyebut, hubungan yang semakin erat ini tidak serta-merta menggeser posisi Indonesia sebagai negara nonblok. Menurutnya, Indonesia tetap konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif, dan memperkuat kerja sama dengan berbagai kekuatan global sebagai bagian dari strategi keseimbangan kawasan.
"Indonesia tidak menjadi proksi kekuatan asing, termasuk Prancis. Justru melalui kerja sama semacam ini, kita memperkuat posisi dan peran strategis di kawasan Indo-Pasifik," tambahnya.
Baca Juga: Ini Topik Pembahasan Presiden Prabowo dengan Macron |