20 August 2025 16:50
Jakarta: Australia dikenal sebagai benua terkecil di dunia, namun kisah yang terkandung di dalamnya jauh lebih luas dibandingkan ukurannya. Keunikan ini membuat Australia selalu menjadi perhatian bagi para peneliti, wisatawan, maupun masyarakat global yang ingin memahami keragaman Bumi. Benua ini terletak di belahan selatan, diapit oleh Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi tersebut menjadikan Australia wilayah yang terisolasi sekaligus istimewa dalam sejarah peradaban maupun perkembangan ekosistem.
Luas daratannya sekitar 7,7-8,5 juta kilometer persegi. Angka tersebut menempatkan Australia sebagai benua dengan cakupan terkecil dibanding enam benua lainnya. Ukuran kecil tidak membuatnya kehilangan nilai strategis. Justru dari keterbatasan inilah lahir karakter geografis dan ekologis yang berbeda dari tempat lain di dunia. Separuh daratan Australia berupa kawasan kering yang dikenal sebagai Outback. Gurun luas dan padang tandus terbentang, menyisakan tantangan alam yang keras sekaligus keindahan yang tak tertandingi.
Kondisi geologi Australia menunjukkan bahwa daratan ini termasuk yang tertua di dunia. Topografinya relatif datar dan rendah, sehingga tidak banyak gunung berapi aktif atau aktivitas tektonik besar. Stabilitas ini memberi kesempatan bagi bentang alam khas untuk bertahan jutaan tahun. Pantai-pantainya menjadi salah satu daya tarik utama, dengan garis pesisir panjang yang dihiasi kota-kota besar sekaligus resor kelas dunia.
Isolasi geografis menghasilkan kekayaan hayati yang unik. Hewan-hewan endemik menjadikan Australia berbeda. Kanguru, koala, dan wombat menjadi ikon. Platipus dan echidna menghadirkan cerita evolusi yang tidak ditemukan di tempat lain. Selain fauna, tumbuhan khas seperti eukaliptus menyelimuti sebagian besar daratan dan menjadi bagian penting dalam budaya serta lingkungan hidup masyarakat setempat.
Tonton Juga: Tiga Benua Terbesar di Dunia: Asia, Afrika, dan Amerika Utara |