.
22 September 2025 17:23
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia, Muhammad Qodari, menegaskan bahwa pemerintah tidak "buta dan tuli" terhadap berbagai isu terkini di masyarakat. Ia menyatakan bahwa ada dialog dan kritik konstruktif di dalam pemerintahan guna mengoptimalkan program pembangunan nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Senin, 22 September 2025..
Qodari menjelaskan bahwa dalam sistem teknokrasi pembuatan kebijakan publik, perbedaan pendapat, pemikiran, atau strategi adalah hal yang sah dan biasa. Hal terpenting adalah maksud dan tujuan akhir yang sama, yaitu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat.
"Masyarakat harus tahu bahwa dalam pemerintahan itu juga ada kritik otokritik, yang tujuannya untuk mengoptimalkan program pembangunan," ujar Qodari.