11 August 2023 12:03
Tramadol adalah salah satu obat yang akhir-akhir ini cukup sering terdengar. Dalam penggunaannya, Tramadol adalah obat untuk meredakan nyeri sedang hingga berat. Tramadol masuk ke dalam narkotika jenis opioid atau opiat yang bisa menyebabkan ketergantungan mental atau fisik.
Tramadol bekerja dengan mengubah cara otak merasakan sakit. Tramadol mirip dengan zat di otak yang disebut endorfin. Obat ini hanya bisa didapatkan melalui resep dokter, dalam bentuk tablet, kapsul, tetes cair dan suntikan di rumah sakit.
Efek samping yang dirasakan saat mengonsumsi Tramadol adalah rasa sakit dan pusing. Selain itu, mual, kekurangan energi, berkeringat dan mulut kering.
Lalu, ada juga efek samping yang serius seperti detak jantung cepat, tekanan darah tinggi, halusinasi hingga koma. Efek samping yang tak kalah serius meliputi masalah pernapasan menjadi sangat pendek, kebingungan dan pingsan.
Ketergantungan fisik bisa terjadi saat menghentikan obat. Munculnya perasaan cemas, susah tidur hingga kejang. Seseorang bisa ketergantungan dengan Tramadol saat meminumnya lebih dari beberapa minggu atau bulan.
Orang dengan riwayat penyalahgunaan narkotika lebih berisiko mengembangkan ketergantungan Tramadol, dan bisa mengakibatkan overdosis dan kematian.
Diketahui, regulasi soal Tramadol dapat ditemukan dalam peraturan BPOM No 10 Tahun 2019 tentang pedoman pengelolaan obat-obat tertentu (OOT) yang sering disalahgunakan, termasuk Tramadol.
OOT bekerja di sistem susuan saraf pusat. Penyalahgunaan obat tersebut bisa menyebabkan ketergantungan dan perubahan signifikan pada aktivitas mental dan perilaku.