Palangkaraya: Petugas Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Palangkaraya kewalahan memadamkan api yang membakar lahan gambut di kawasan Kecamatan Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal ini disebabkan angin kencang dan cuaca panas.
Cuaca panas membuat petugas kesulitan mencari sumber air untuk memadamkan api. Sejumlah sumber air, seperti parit, kering akibat kemarau. Akibatnya kobaran api semakin membesar dan meluas ke sejumlah titik.
Kebarakan lahan gambut sudah berlangsung dua hari. Tak kunjung padam. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran lahan seluas puluhan hektare ini. Namun diduga dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya Alman Pakpahan mengatakan, banyak titik kebakaran lahan yang bermunculan tidak bisa dipadamkan total akibat sumber air yang sangat minim. Baru sebagian titik sudah kering.
Selain itu akses jalan menuju titik api menjadi kendala, sehingga truk tangki air tidak bisa masuk ke lokasi.
Karhutla ini membuat Kota Palangkaraya menjadi kota nomor satu di dunia paling tercemar kualitas udaranya. Hal itu berdasarkan data dari Air Quality Indeks (AQI).