KPU Gelar Simulasi Pemilu Sistem Noken di Papua Pegunungan

18 October 2024 17:01

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan menggelar simulasi pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur dengan menggunakan sistem noken. Kegiatan simulasi ini dilaksanakan di Desa Maima, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya, pada Kamis 17 Oktober 2024.

Dalam sistem noken atau sepakat dan ikat ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan. Dalam simulasi kali ini dari 600 kertas suara, 200 kertas suara di antaranya dicoblos dan dimasukkan ke dalam noken. Sementara 400 kertas suara tersisa, Panitia Pemungutan Suara menyerahkan kepada tokoh adat setempat atau kepala suku yang diberikan kepada pasangan yang disepakati.

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 bahwasanya sistem yang dilaksanakan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati di wilayah Provinsi Papua Pegunungan menggunakan sistem nasional yakni sistem coblos serta sistem noken.

Dari delapan kabupaten di Papua Pegunungan, seluruhnya menggunakan sistem coblos dan noken. 
 

Baca juga: KPU Papua Pegunungan Sampaikan Pesan Pemilu Damai Melalui Musik

Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nduga, Yosekat Kogoya menjelaskan dari 97.985 daftar pemilih tetap yang tersebar di 32 distrik serta 248 kampung dan 285 TPS, 100% menggunakan sistem noken.

Namun berdasarkan kesepakatan dengan stakeholder terkait, KPU Kabupaten Nduga akan melakukan uji coba menggunakan sistem coblos di satu TPS di Kota Kenyam.

Sementara itu penjabat (LO) Kapolda Papua Pegunungan, Kombes Pol Andi Yoseph Enoch menjelaskan situasi keamanan selama tahapan yang telah dilaksanakan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur dalam keadaan kondusif.

"Hanya ada beberapa kabupaten yang mungkin harus mendapatkan atensi khusus. Kabupaten-kabupaten tersebut itu yang pertama adalah yalimo, tolikara, yahukimo dan juga wilayah Jayawijaya itu juga termasuk kategori yang rawan, dan juga di wilayah Kabupaten Nduga," jelas Kombes Pol Andi Yoseph Enoch.

Ia pun berharap seluruh masyarakat Papua Pegunungan bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban tetap aman dan kondusif. "Ya beda pilihan itu hal yang biasa, tetapi yang utama bagaimana kita hidup dalam semangat persaudaraan," harapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)