Istana Respons Polemik Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

12 April 2025 01:49

Pemerintah menegaskan tidak akan merelokasi warga Gaza secara permanen. Hal ini merespons pro kontra atas rencana Presiden Prabowo Subianto yang hendak mengevakuasi warga Gaza yang terluka ke Indonesia. Pemerintah diharap tetap fokus ke akar masalah yakni genosida Israel terhadap Palestina yang harus segera
diakhiri.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono memastikan langkah kemanusiaan yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza bukan berarti merelokasi warga Gaza. Warga Gaza akan dipulangkan kembali saat kondisi kondusif. 

"Tidak berarti bahwa kita ingin merelokasi warga Gaza, tidak, tidak ada. Kita ingin, ini adalah bentuk rasa kepedulian dan kemanusiaan kita karena situasi yang terjadi di sana," ujar Sugiono dalam keterangan kepada media di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 11 April 2025.

Politikus Partai Gerindra itu menyatakan Pemerintah Indonesia telah lama menyatakan sikap tidak setuju dengan upaya merelokasi paksa warga Gaza. Proses evakuasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia harus melalui persetujuan dari seluruh pihak.
 

Baca juga: Pro-Kontra Upaya Pemerintah Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia. Langkah itu dinilai membuka jalan bagi Zionis Israel untuk lebih leluasa menjajah Palestina.

"Sebab bila mereka dibawa keluar dari Gaza, saya yakin dan percaya tidak akan bisa kembali ke Gaza. Karena apa? Karena memang Israel dan Amerika memang sudah berniat untuk mengusir mereka dari Gaza," jelas Anwar Abbas.

Pemerintah Indonesia diminta untuk memastikan bahwa langkahnya untuk Gaza benar-benar untuk kemanusiaan dan tidak terseret misi penjajahan terselubung.

Pemerintah Indonesia juga diminta untuk membantu dengan cara mendirikan rumah sakit, misalnya, untuk membantu warga yang terluka sembari menguatkan desakan bagi Israel untuk membuka blokade di Gaza dan menghentikan genosida.

Di Gaza sebenarnya sudah ada Rumah Sakit Indonesia yang dibangun dan dijalankan dari hasil donasi rakyat Indonesia melalui lembaga kemanusiaan MER-C. Hingga kini MER-C masih mengirimkan tenaga medis ke Gaza untuk menolong warga yang terluka dan mengirimkan bantuan kebutuhan hidup seperti makanan, hingga air bersih.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)