Polisi Selidiki Penyebab Ambruknya Ponpes Al-Khoziny

Tim penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum atau Ditreskrimum Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) membawa sejumlah barang bukti dari lokasi reruntuhan musala di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo. Langkah ini menjadi bagian dari upaya penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti ambruknya bangunan yang menelan puluhan korban jiwa.

Polisi terlihat mengangkut sejumlah potongan balok dan besi dari lokasi kejadian untuk dijadikan barang bukti. Material tersebut akan diperiksa guna mengetahui apakah terdapat kesalahan konstruksi dalam pembangunan mushola yang berada di lingkungan Ponpes Al-Khoziny tersebut.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Nanang Avianto, menegaskan bahwa kasus ini akan tetap diproses secara hukum. Namun, pihaknya menekankan bahwa fokus utama tim di lapangan hingga saat ini masih pada proses pencarian serta evakuasi para korban yang tertimbun reruntuhan.


 

Hingga Minggu, 5 Oktober 2025, malam, tim gabungan dari SAR  berhasil menemukan 153 korban dari lokasi runtuhan. Dari jumlah tersebut, 49 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Pihak kepolisian memastikan bahwa data korban akan terus diperbarui seiring berjalannya proses evakuasi di lapangan.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama tim ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga dilibatkan dalam analisis teknis struktur bangunan. Tujuannya untuk mengetahui penyebab utama keruntuhan serta memastikan tidak ada kelalaian dalam aspek perencanaan maupun pengerjaan pembangunan.

Proses penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan bagi keluarga korban serta menjadi pelajaran penting dalam penerapan standar keamanan bangunan pendidikan berbasis pondok pesantren. Polisi akan melanjutkan pemeriksaan terhadap pihak terkait, termasuk kontraktor dan pengelola bangunan.

(Muhammad Fauzan)