Hasan Nasbi Klarifikasi Isu Pidato Presiden Soal LSM Asing hingga Isu Reshuffle Kabinet

3 June 2025 15:22

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Public Communication Office (PCO) Hasan Nasbi memberikan klarifikasi atas pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato peringatan nasional beberapa waktu lalu. Dalam pidatonya, Presiden sempat menyinggung keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang didanai oleh pihak asing.

Menurut Hasan, Presiden tidak sedang mengajak masyarakat untuk membenci pihak asing, melainkan mengingatkan pentingnya menjaga kedaulatan dan persatuan nasional.

“Yang ditekankan Bapak Presiden bukan seluruh LSM. Tapi kelompok-kelompok tertentu yang selama ini merongrong persatuan, mendiskreditkan pemerintah, menyebar isu yang tidak benar, dan terindikasi mengadu domba,” ujar Hasan dikutip dari Breaking News Metro TV pada Selasa, 3 Juni 2025.

Hasan menegaskan bahwa pemerintah tetap mengakui peran penting masyarakat sipil dan Non-Governmental Organization (NGO) dalam demokrasi, termasuk dalam isu pendidikan, sosial, dan kemanusiaan. Namun, ia menyebut bahwa Presiden memiliki informasi menyeluruh tentang kelompok tertentu yang dinilai merugikan kepentingan nasional.
 

Baca Juga: Populer Ekonomi: Diskon Tarif Listrik Batal hingga Harga Emas Antam Melesat

“Kontrol publik hari ini sangat kuat. Semua orang bisa bersuara, termasuk media dan masyarakat sipil. Kritik tetap boleh, tapi jangan menyebar kebencian dan fitnah,” tambahnya.

Terkait isu reshuffle kabinet yang kembali mencuat, Hasan mengatakan bahwa pergantian menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Spekulasi yang beredar di publik dinilainya sebagai bagian dari dinamika demokrasi.

“Presiden tentu punya penilaian menyeluruh. Kalau ada menteri yang tidak bisa menjalankan pemerintahan dengan baik, bersih, dan tidak korup, Presiden sudah menyampaikan sebaiknya mengundurkan diri sebelum diberhentikan,” kata Hasan.

Hasan juga menanggapi soal kewaspadaan terhadap lonjakan kasus Covid-19. Ia menyebut Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan edaran peningkatan kewaspadaan ke seluruh dinas kesehatan menyusul ditemukannya tujuh kasus baru.

“Ini bentuk kewaspadaan. Masyarakat diimbau kembali menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kalau merasa tidak enak badan, gunakan masker dan periksa ke dokter. Ini bukan menakut-nakuti, tapi langkah antisipasi,” jelasnya.

Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada tanpa panik. Mengingat potensi peningkatan kasus di negara tetangga dan data positivity rate nasional yang sempat mencapai 3,68 persen pada pekan ke-19.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)