Bali: Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Bali usai diguyur hujan lebih dari 24 jam tanpa henti pada Selasa lalu. Presiden Prabowo Subianto
mengharapkan pemerintah pusat dan daerah dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam menanggulangi dampak banjir di Bali.
Presiden Prabowo meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera bergerak cepat menangani bencana ini. Presiden juga menekankan kepada BNPB untuk menyalurkan distribusi bantuan secara tepat dan tepat sasaran. Selain itu, Presiden mengharapkan upaya pencarian serta penyelamatan korban-korban terdampak dapat berjalan optimal.
Di lain sisi, pemerintah pusat juga berkomitmen akan memperbaiki dampak-dampak yang dihasilkan dari bencana ini, terutama kerusakan fasilitas umum dan pemukiman warga. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memastikan bahwa proses renovasi dan rehabilitasi bangunan yang terdampak akan segera dilakukan.
"Segera dilakukan langkah-langkah penanganan cepat, tanggap darurat itu penting dan pertama kali harus dilakukan adalah penyelamatan bagi warga. Dan kemudian dipastikan jika semuanya sudah mendapatkan penanganan medis lalu kita juga ingin segera perbaiki berbagai kerusakan yang terjadi termasuk rumah-rumah warga dan fasilitas umum yang lainnya," kata AHY, dikutip dari
Breaking News, Metro TV, Sabtu, 13 September 2025.
Sebagai informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi bali mengungkap jumlah korban meninggal akibat bencana banjir di Bali, bertambah. Per hari ini, Sabtu, 13 September 2025 jumlah korban meninggal tercatat 17 orang dan 5 masih hilang
"Merujuk laporan sampai pukul 12.00 Wita, korban meninggal dunia Kota Denpasar 11 korban, Kabupaten Jembrana 2 korban, Kabupaten Gianyar 3 korban, Kabupaten Badung, 1 korban. Sehingga total korban meninggal berjumlah 18 orang," ujar Kepala UPTD PBD (Pusdalops PB) I Wayan Suryawan dalam keterangan resminya, Sabtu, 13 September 2025.
Berikut identitas 17 korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi:
- Ni Made Ratip (P/70) (Gianyar)
- Ni Wayan Suweni (P/50) (Gianyar)
- Ni Made Rupet (P/87) (Gianyar)
- Endang Cahyani Ayu (P/-) (Badung)
- Komang Oka Sudiastawa (L/34) (Jembrana)
- Nita Kumala (P/22) (Jembrana)
- Ni Wayan Puspa (P/-) (Denpasar)
- Nadira (P/48) (Denpasar)
- Ni Wayan Lenyod (P/56) (Denpasar)
- Dede Rio Adi Saputra (L/20) (Denpasar)
- Ni Wayan Werni (P/70) (Denpasar)
- Ni Ketut Merta (P/63) (Denpasar)
- Ni Nyoman Sari (P/61) (Denpasar)
- Tasnim (P/54) (Denpasar)
- Farwah Husein (L/32) (Denpasar)
- Ni Ketut Sari (P/75) (Denpasar)
- Ibu Maimunah (P/78) (Denpasar).
(Alfiah Ziha Rahmatul Laili)