Libur Sekolah Selama Bulan Ramadan Masih Jadi Wacana

15 January 2025 16:42

Pemerintah sempat menggulirkan wacana libur satu bulan selama bulan Ramadan 2025. Meski begitu, hingga kini belum ada pembahasan lebih lanjut, sebab tentu banyak hal yang perlu dipersiapkan jika wacana ini benar-benar diterapkan.

"Nanti tunggu saja karena libur ini harus diputuskan bersama lintas Kementerian. Jadi kami belum bisa memutuskan," kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan hal ini masih dalam wacana. Nasaruddin menyebut libur atau tidak libur umat Islam diharapkan memiliki kualitas ibadah yang baik pada Ramadan nanti.

"Sekolah-sekolah yang lainnya itu juga masih sedang kita wacanakan. Tetapi nanti tunggu penyampaian-penyampaian berikutnya. Yang jelas bahwa libur atau tidak libur sama-sama kita berharap berkualitas ibadahnya. Mari kita saling menghargai, Ramadan kali ini kita berobsesi akan menjadi Ramadan-Ramadan yang berkualitas," kata Nasaruddin Umar.
 

Baca: PBNU akan Bahas Wacana Sekolah Libur selama Ramadan di Munas

Libur sebulan selama bulan Ramadan bukanlah hal baru, sebab saat Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjabat di tahun 1999, seluruh siswa sekolah merasakan libur satu bulan penuh.

Tujuannya adalah agar masyarakat khusyuk beribadah. Namun jauh sebelum era Gus Dur, libur satu bulan penuh pernah diterapkan pada awal abad 20 oleh pemerintah Belanda. Tujuannya agar para pekerja di bidang pendidikan bisa fokus ke bidang lain.

Guru Sekolah Dasar Negeri 11 Slipi, Jakarta Mardiyono telah mengajar sejak era pemerintahan Presiden Gus Dur menurutnya ada perbedaan dalam proses belajar di bulan Ramadan dengan bulan biasa.

"Saat Ramadan jam belajar efektif berkurang lima menit setiap satu jam pelajaran. Sehingga murid pulang lebih awal. Kemudian memang semangat belajar anak saat Ramadan berkurang," kata Mardiyono.

"Saat pemerintahan Presiden Gus Dur memang belajar siswa diliburkan satu bulan penuh. Kegiatan Ramadan kami isi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan di bawah pengawasan orang tua siswa masing-masing. Kegiatan ibadah siswa dicatat melalui jurnal," sambungnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)