Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memastikan tidak ada pungutan biaya dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Penegasan ini disampaikan sebagai respons atas maraknya kasus penipuan yang mengatasnamakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Di Kediri, Jawa Timur, sebanyak 72 pengusaha katering menjadi korban penipuan. Modusnya, pelaku menjanjikan kontrak lima tahun untuk penyediaan paket makanan bergizi gratis, namun meminta uang sebesar Rp2 juta sebagai jaminan kerja sama. Total kerugian para korban mencapai Rp72 juta.
Kasus serupa juga terjadi di Magelang, Jawa Tengah, dan Bojonegoro, Jawa Timur. Di Bojonegoro, pelaku bahkan nekat memalsukan tanda tangan Dandim 0813/Bojonegoro serta menggunakan surat resmi palsu dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memesan katering dan merekrut tenaga kerja.
Menanggapi maraknya kasus ini,
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis yang akan mulai dilaksanakan secara nasional pada 6 Januari 2025, tidak memungut biaya apa pun.
“Semangatnya ada, tidak mungkin pemerintah minta-minta uang. Anggaran untuk program ini sudah tersedia. Jadi, kalau ada yang mengatasnamakan program ini dan meminta uang, itu pasti penipuan. Segera laporkan ke aparat penegak hukum,” ujar Zulkifli Hasan dikutip dari
Headline News Metro TV pada Jumat, 3 Januari 2025.
Sebelumnya, uji coba program Makan Bergizi Gratis telah dilakukan di beberapa daerah, dengan menu yang disesuaikan kebutuhan gizi masyarakat. Program ini menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
(Tamara Sanny)