Pemilik usaha peralatan dan pernak-pernik perayaan Festival Ceng Beng, Haryati mengatakan omzet penjualan tahun ini diperkirakan akan naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Hal tersebut dikarenakan aktivitas masyarakat tidak lagi dibatasi dan mereka bisa kembali melakukan ziarah kubur makam. Haryati menambahkan, penjualan pernak-pernik sembahyang biasanya banyak diburu sekitar 10 hari sebelum dan sesudah puncak Festival Ceng Beng yang jatuh pada tanggal 5 April.
Pernak-pernik yang laris tahun ini antara lain koper yang di dalamnya dapat diisi berbagai macam replika untuk dibakar, seperti uang kertas, sepatu, handphone, emas. Selain itu juga ada replika mobil, tas, rumah dan lain-lain.
Selain menjual pernak-pernik, Haryati juga menyediakan layanan gratis untuk penulisan 'surat jalan' berisi tanggal, nama pengirim dan penerima barang-barang, yang nantinya akan dibakar saat ziarah makam.
Toko pernak pernik perayaan Festival Ceng Beng juga didatangi pelanggan dari kalangan anak muda hingga dewasa. Mereka mengaku sudah terbiasa merayakan Festival Ceng Beng dengan melakukan ziarah makam, serta menuturkan pentingnya melestarikan tradisi tersebut.