Meski sudah tidak tidak mendominasi berita-berita lagi, namun ternyata virus covid-19 masih terus bermutasi dan menimbulkan varian-varian baru di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun Redaksi Metro TV, kasus covid-19 di Thailand selama periode 25-31 Mei 2025, ada 65.880 kasus baru dengan tiga kematian. Sehingga total kasus covid-19 selama 2025 di Thailand mencapai 257.280 kasus dan 52 kematian.
Sementara kasus covid-19 di Singapura selama periode 27 April-3 Mei 2025, ada 14.200 kasus baru. Angka ini naik 11.000 kasus pada minggu sebelumnya. Sementara rata-rata rawat inap harian ini di angka 102 menjadi 133 pasien per hari.
Bergeser ke negara tetangga Malaysia. Selama 2025, total kasus covid-19 mencapai 11.727 kasus. Tercatat tren mingguannya rata-rata sekitar 600 kasus per minggu antara minggu ke-16 sampai ke minggu 19.
Kasus Covid-19 di Indonesia
Untuk Indonesia sendiri,
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi sebanyak 7 kasus positif covid-19 di Indonesia pada periode 25 sampai 31 Mei 2025.
"Jumlah kasus terlapor M22 (25-31 Mei) adalah sebanyak 7 kasus," menurut laporan data dari Kemenkes yang disampaikan Jubir Kemenkes Widyawati, Selasa, 3 Juni 2025.
Pada 2025, positivity rate tertinggi ada di minggu epidemiologi ke-19, yakni sebesar 3,62 persen. Kasus tertinggi tercatat di minggu ke-19, yang terjadi di Jakarta, Banten, dan Jawa Timur.
Kemenkes juga sudah mengeluarkan Surat Edaran mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19. Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 Tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19 itu berisi situasi covid-19 di berbagai negara saat ini.
Memasuki minggu ke-12 pada 2025 sampai dengan saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa kawasan Asia. Varian yang tersebar di beberapa negara Asia meliputi:
- XEC, JN.1 dan NB 1.8.1 di Thailand
- LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1) di Singapura
- JN.1 di Hong Kong
- XEC (turunan JN.1) di Malaysia
- MB.1.1. di Indonesia
Meski demikian, transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah. Situasi covid-19 di Indonesia hingga saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi tiga kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59 persen), dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1.
"Omicron itu lebih ringan dibandingkan Delta, artinya tidak menimbulkan keparahan atau kematian secara langsung," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman.
Dalam kondisi meningkatnya covid-19, diperlukannya kembali kebiasaan masyarakat. Mulai dari menggunakan masker di tempat ramai, cek berkala kesehatan, menjaga imunitas, mencuci tangan, dan menjaga jarak, agar dapat menurunkan risiko paparan.