Momen Kehangatan Presiden Prabowo dan Presiden Brasil Rayakan Ulang Tahun Bersama

Jakarta: Momen kehangatan mewarnai pertemuan antara Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva. Kedua kepala negara tersebut merayakan ulang tahun mereka bersama dalam sebuah jamuan makan malam yang intim pada Kamis, 23 Oktober 2025, malam.

Perayaan ulang tahun yang penuh kasih sayang ini diunggah di akun Instagram resmi Presiden Lula da Silva. Dalam suasana hangat, kedua pemimpin terlihat mengenakan pakaian batik. 

Presiden Lula da Silva, yang akan genap berusia 80 tahun pada 27 Oktober, meniup lilin dan memotong kue ulang tahun.

Potongan kue pertama diberikan kepada Presiden Prabowo, yang baru saja merayakan ulang tahun ke-74, pada 17 Oktober 2025. Potongan kedua kemudian diberikan kepada istri Presiden Lula da Silva, Rosangela Lula da Silva (Janja Silva).

Jamuan makan malam dan perayaan ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat pemerintahan.

Presiden Lula da Silva menyampaikan rasa terharunya atas perayaan dan jamuan yang penuh kasih sayang. Dia menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat selama kunjungannya ke Indonesia.
 

 

Bahasa Portugis diajarkan di sekolah

Selain momen perayaan, kunjungan kenegaraan Presiden Lula da Silva ke Istana Merdeka, Jakarta, juga menghasilkan komitmen kuat untuk mempererat hubungan bilateral. Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan tekadnya untuk menjadikan bahasa Portugis sebagai salah satu prioritas dalam sistem pendidikan di Indonesia.

"Sebagai bukti bahwa kami memandang Brazil sangat penting, saya telah memutuskan bahwa Bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa di sistem pendidikan Indonesia," ujar Presiden Prabowo, dalam program Metro Siang Metro TV, Jumat, 24 Oktober 2025.

Prabowo menyebutkan akan memberikan petunjuk kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Pendidikan Tinggi untuk segera memulai pengajaran Bahasa Portugis di sekolah-sekolah di Indonesia. 

Selain Bahasa Portugis, Presiden Prabowo juga menyebut beberapa bahasa dunia lain yang akan dipertimbangkan. Termasuk Bahasa Jepang, Rusia, dan Spanyol. Hal ini sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan internasional.